Boys Before Flowers (Episode 25-Tamat)
Pagi2 sekali Jan Di menaruh lunch box di samping tempat tidur Jun Pyo dengan bercanda Jan Di "memantrainya" : Abra kadabra buatlah Jun Pyo mengingat Jan Di..:) Tak lama Yoo Mi masuk ke kamar Jun Pyo. Jun Pyo terbangun dan melihat lunch box itu. Jun Pyo tanya apa itu, Yoo Mi membukanya dan voila...Jun Pyo's rice komplit. Jun Pyo seperti teringat sesuatu dan saat dia mencoba telur gulung dia mengingat suatu kenangan yang menyenangkan. Jun Pyo tanya apa ini bikinan Yoo Mi, dan Yoo Mi mengiyakan (hiihh..ini anak..) Sesuatu yang harus kuingat itu kau kan..?
F2 makan siang di restaurant bubur yang membuat Jan Di dan Ga Eul memandang mereka dengan penuh tanda tanya. Kemudian mereka memberikan kabar gembira : Jun Pyo sudah pulang. Jan Di meloncat gembira dan langsung menuju rumah Jun Pyo.
Yi Jung dan Ga Eul berjalan belakangan. Yi Jung ingin mengatakan dua hal pada Ga Eul, pertama kabar buruk dan kemudian kabar baik. Yi Jung mengawali dari berita buruk, Dia akan pergi ke luar negeri selama 4 atau 5 tahun. Berita baiknya : Kalau aku kembali, kau yang akan pertama kali kutemui. Itu kalau kau belum menemukan soulmate-mu. Bukan pernyataan cinta sih, tapi tentu saja Ga Eul sangat senang.
Karena ingin segera bertemu Jun Pyo, Jan Di langsung masuk ke kamar Jun Pyo dan bertemu Yoo Mi di sana. Mereka sedang melihat bintang. Jun Pyo bilang Ji Hoo tidak disini dan seharusnya Jan Di menjaga pacarnya. Yoo Mi mengundang Jan Di masuk dan menawarkan teh. Melihat Jun Pyo yang tampak akrab dengan Yoo Mi, Jan Di merasa tidak enak dan permisi pergi. Yoo Mi menyusul Jan Di dan berkata : Orang yang seharusnya diingat oleh kak Jun Pyo itu adalah kau kan ? Yoo Mi menghibur Jan Di bahwa dia akan membantu Jun Pyo mengingat Jan Di. Tapi saat Jan Di mengintip ke dalam, Yoo mi tidak menepati janjinya.
Jan Di marah dan pergi keluar dan ..menabrak Ji Hoo. Ji Hoo berkata : Jangan melarikan diri. Ji Hoo menarik Jan Di untuk masuk : Kau tidak dapat disingkirkan seperti ini. Tapi apa yang mereka lihat membuat hati Jan Di semakin sakit. Jun Pyo dan Yoo Mi tertidur di sofa dengan mesranya.
Jan Di berkata pada Ji Hoo bahwa dia dan Jun Pyo sudah berakhir. Ji Hoo tidak terima, aku tidak dapat membiarkan kalian berdua putus dengan alasan yang konyol seperti ini. Ini bukan tentang Yoo Mi, pada akhirnya Geum Jan Di dan Gu Jun Pyo hanya sampai di sini.
Keesokan hari, Yoo Mi membuatkan satu kotak makan siang untuk Jun Pyo. saat mencoba telur gulung, Jun Pyo merasa rasanya tidak seperti yang diingatnya. Jun Pyo merasa ada yang salah, Jun Pyo berkata dengan frustrasi : Jan Di gadis rumput liar itu, ada sesuatu..aku tidak dapat melupakan ekspresinya. Yoo Mi tersinggung dan merasa Jun Pyo terlalu kejam kepadanya padahal dia yang selama ini disisinya (oh..come on)
Jun Pyo dan Yoo Mi mengadakan pesta perpisahan di pinggir kolam renang. Mereka akan belajar ke Amerika bersama. Yoo Mi menemui Jan Di dan mengatakan bahwa dia sudah berusaha membuat Jun Pyo mengingat Jan Di kembali dan hasilnya Jun Pyo tidak dapat mengingatnya. Maaf tapi aku menyukai Jun Pyo juga demikian pula sebaliknya. Kami tidak mampu menguasai hati kami.
Ji Hoo mengajak Jan Di ke pinggir kolam, saat Ji Hoo pergi untuk mengambilkan Jan Di minuman, Jun Pyo berjalan ke arah Jan Di. Melihat Jan Di, Jun Pyo berbalik. Jan Di bertanya apakah Jun Pyo ingat kalung yang dia pegang. Jun Pyo melihatnya dan bertanya bagaimana aku bisa mengetahuinya. Jan Di mengembalikan kalung itu kepada Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Mengapa aku harus mengambil barang seperti itu, kalau kau tidak suka buang saja. Baik, kata Jan Di yang langsung melemparkan kalung itu ke kolam.
Jan Di : "Gu Jun Pyo, aku akan bertanya satu hal lagi. Apakah kau bisa berenang?"
Jun Pyo : "Berenang ? Aku tidak berenang."
Jan Di : "Kau tidak berenang atau tidak bisa ?"
Jun Pyo : "Aku punya kenangan buruk saat kecil jadi aku tidak belajar berenang."
Jan Di : "Tidak. Kau bisa berenang."
Jan Di : "Kau hampir tidak takut pada apapun, tapi kau takut pada serangga. Kau idiot yang berpikir lebih baik semua rusukmu hancur daripada melihat jari pacarmu terluka. Kau orang bodoh yang tidak dapat membedakan kata privacy dan pride. Kau bilang kau benci anak2 tapi kau ingin melihat bintang bersama anak lelakimu. Kau orang kesepian yang penuh dengan cinta."
Jun Pyo bingung : Apa yang kau inginkan ?
Kata Jan Di : Panggil namaku..setelah itu dia berjalan mundur dan menjatuhkan badannya ke kolam. Tubuh Jan Di sekaku papan saat membentur permukaan air..so beautiful.
Di dasar kolam, Jan Di memungut kalung Jun Pyo. Tapi tidak muncul ke permukaan. Jun Pyo shock dan membeku, kemudian sebuah ingatan muncul. Dia teringat saat Jan Di hampir tenggelam dan kemudian dia berbisik ..Jan Di. Setelah itu dia berteriak ...JAN DI..! Lalu dia berlari ke kolam dan mulai menyelam.
Jun Pyo meraih Jan Di yang pingsan dan membawanya ke permukaan. Dengan panik menerapkan CPR dan saat Jan Di sadar dia bertanya : Sekarang kau ingat ? Jun Pyo meminta maaf dan memeluknya. Jan Di meminta Jun Pyo memanggil namanya lagi dan dia lega. Yoo Mi berjalan pergi.
Kemudian semua kembali normal, Jun Pyo membujuk Jan Di untuk menghadiri wisuda sekolah. Jan Di menolak. Jun Pyo mengajak Jan Di kencan dan seperti yang dulu ada suara motor yang keras jadi ada sebagian pesan yang hilang. Jun Pyo berkata : kalau sampai terlambat, kau benar2 mati.
Jan Di tidak berniat datang ke wisuda, tapi tiba2 sebuah limousine mendekat(kiriman Jun Pyo) dan beberapa orang meminta Jan Di masuk dan mengantarnya ke pesta perpisahan. Di pesta, Jan Di berdansa dengan Woo Bin, Yi Jung, dan kemudian Ji Hoo. Jan Di : Aku seperti Alice in Wonderland, apakah dia tahu dia bagaikan solaris bagiku. Dia benar2 kiriman dari Surga. Aku tidak mungkin dapat melupakannya. Kau adalah soulmateku, Ji Hoo sunbae terima kasih. Saat Jun Pyo tidak muncul, F3 heran. Jan di ingat dan segera ke menara Namsan.
Jun Pyo sudah menunggu di sana. Bukankah aku sudah bilang kau akan mati kalau terlambat ? Tapi Jun Pyo tidak marah, dia menjentikkan jarinya dan lampu2 menyala di menara Namsan. Kalian F4 benar2 pintar berbuat seperti ini kata Jan Di kagum. Jun Pyo bilang ini cuma hal kecil.
Jun Pyo mengajak Jan Di ke mobil gantung dan Jan Di menunjuk ke arah tulisan Jun Pyo di dinding mobil. Ini benar2 memalukan, aku tidak dapat menikah sekarang karena ini. Jun Pyo tidak merasa ada masalah. Kalau begitu menikah saja denganku. Jun Pyo dengan bangga berkata kepada yang lain : Sekarang kau tidak dapat menikah (maksudnya Jan Di tdk mungkin menikah karena sudah bermalam dg Jun Pyo di cable car) Jun Pyo serius : Ayo kita menikah. Aku akan ke Amerika, kau ikutlah denganku. Aku akan mencoba memimpin ShinHwa, kalau tidak berhasil aku yang akan menutupnya dengan tanganku sendiri.
Jan Di tidak dapat menerimanya begitu saja. Saat aku ke Macau, aku pergi karena keinginanku sendiri. Seperti dirimu, aku juga mempunyai impianku dan keinginanku sendiri. Aku juga harus mengejar mimpiku. Jadi pergi dan kembalilah. Saat kau kembali sebagai pria sejati, aku akan mempertimbangkan lamaranmu. Itu bukan penolakan, mereka menjadi lebih santai dan Jun Pyo berkata : Hei, kau yakin..kalau kau kehilangan diriku kau akan menyesal. Jan Di menjawab : Kau yang akan menyesal kalau kehilangan diriku. Jun Pyo mengakuinya : Benar,aku pasti akan menyesal sampai mati. Kemudian mereka berciuman.
Then..Four Years Later
Ga Eul berjalan ke tempat kerjanya dan melihat tayangan TV di jalan. Ternyata Gu Jun Pyo sedang diinterview oleh TV Korea karena prestasinya sebagai Manager Direktur ShinHwa. Jun Pyo berhasil menjadi headline majalah financial. Reporter mulai bertanya masalah pribadi, apakah Jun Pyo tidak kesepian. Jun Pyo bertanya apakah ini masalah cinta ? Reporter sempat terkejut dengan keterbukaan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Tentu saja aku pernah merasa kesepian tapi karena janji yang kubuat dengan seseorang aku bisa bertahan.
Mama Kang (akhirnya aku memanggilnya Mama) melihat dengan perasaan bangga, dia melihat TV dengan suaminya yang sudah mulai sehat.Jun Hee juga melihat dari kantornya di...ruang Kepala Sekolah ShinHwa. Wow..
Yi Jung pulang dari luar negeri dan langsung menuju ke sebuah TK. Ternyata itu tempat kerja Ga Eul yang baru. Dia tersenyum melihat Ga Eul mengajar anak2 TK membuat tembikar. Yi Jung : Kau masih saja menekan tanganmu dengan keras. Ga Eul terkejut sekaligus senang Yi Jung datang. Seorang anak bertanya : Paman, apakah Paman baru datang dari luar negeri? Dari Swedia ya ? Yi Jung heran bagaimana anak itu bisa mengetahuinya. saat Yi Jung mengiyakan, anak lain langsung berkata : Ah..Paman ini pacar Ibu Guru yang langsung membuat Ga Eul menutup mulut anak itu. Yi Jung benar2 menikmati moment yang menyenangkan ini.
Seseorang masuk ke ruang praktek Dokter Yoon dan mengambil stetoskop di meja Dokter Yoon. Pagi itu Jan Di berlari mengejar bus tour. Ternyata Jan Di berhasil menjadi mahasiswa Kedokteran. Saat di bus, seniornya memarahinya karena selalu terlambat dan membuat masalah. Jan Di minta maaf dan duduk di bangku paling belakang. Seseorang tidur di sampingnya, tiba2 orang itu berkata : Kau dapat masalah lagi ya? Saat orang itu membuka topi, ternyata dia Yoon Ji Hoo.
Ji Hoo dan Jan Di masuk Kedokteran ShinHwa, Ji Hoo sudah di tahun terakhir dan cukup sukses tapi seperti biasa Jan Di agak mengkhawatirkan. Mereka pergi untuk field trip pengobatan gratis. Ji Hoo bertanya tentang kuliah Jan Di yang dijawab dengan penuh keluh kesah.Kata Jan Di : Aku tidak dapat meminta kakak untuk membantuku karena kakak sudah mau lulus. Kata Ji Hoo : Kalau aku harus mengulang lagi untuk membantumu, aku mau. (Ha..masih usaha juga Ji Hoo ini he..he)
Tapi percakapan mereka terganggu oleh deru helikopter yang keras yang membuat debu beterbangan. Tiba-tiba : Hei..orang biasa.! Apa kau mendengarku..hei Geum Jan Di .. Ternyata Gu Jun Pyo, dia berteriak dengan loud speaker dan menyuruh Jan Di menemuinya di pantai.
Saat Jan Di tiba di pantai, dia melihat Jun Pyo berdiri. Awalnya Jan Di ragu2 apa kau benar Gu Jun Pyo.
Jun Pyo : "Bebek buruk rupa kalau memakai baju putih bisa juga menjadi bangau putih (maksudnya angsa..olok2 khas Jun Pyo)." Jan Di benar2 yakin itu Jun Pyo. Kau benar2 Gu Jun Pyo lalu mendekatinya.
Jun Pyo memeluk Jan Di dan berkata : Aku sangat merindukanmu sampai mau mati rasanya. Kemudian Jun Pyo berlutut dan mengeluarkan cincin : Geum Jan Di, menikahlah denganku. Tentu saja saat itu ada suara2 yang mengganggu mereka :
Ji Hoo : "Aku keberatan dengan lamaran itu."
Yi Jung : "Aku juga."
Woo Bin : "Aku juga, kalian berdua tidak dapat bersepakat tanpa persetujuan kami."
Boys Before Flowers (Episode 24)
Ibu Jan di menanyakan apa yang telah terjadi dan tidak dapat dibohongi oleh Jan Di. Akhirnya Jan Di mengaku bahwa dia dan Gu Jun Pyo sudah beakhir. Sudah berakhir. Apa lagi yang dapat kuharapkan ?
Yi Jung menemui Ga Eul dan menanyakan tentang Jan Di. Ga Eul tidak mengetahuinya, sebaliknya Ga Eul bertanya tentang Jun Pyo, Yi jung menjawab : Dia kacau sekali. Saat Yi Jung mulai membicarakan hubungan mereka sendiri, Ga Eul justru berkata : Kau tidak perlu tertekan karena aku. Aku tahu perasaanmu, dan aku tidak akan mencarimu lagi. Yi Jung terlihat agak tidak setuju dengan arah pembicaraan Ga Eul (mungkinkah Yi Jung mulai menyukai Ga Eul..)
Tuan Jung memutuskan memberitahu hal yang sebenarnya kepada Gu Jun Hee. Dia mempertemukan Jun Hee dengan pria yang koma itu yang ternyata adalah..ayahnya. Oh my.. Jun Hee sangat shock dan marah kepada ibunya : Aku bahkan tidak ingin memanggilmu ibu, bagaimana seseorang bisa bertindak begitu jauh. Presdir Kang berkata sebelum pingsan, ayah Jun Hee ingin dia menjaga perusahaan. Harga diriku tidak menginginkan perusahaan hancur. Kata Jun Hee : Harga diri..? Apa kau sedang berkata bahwa kau berkata kepada anak2mu bahwa ayahnya sudah meninggal dan menipu seluruh dunia hanya karena harga dirimu ?
Jun Pyo masuk karena mendengar keributan dan tidak percaya apa yang dia dengar. Jun pyo pergi untuk melihat sendiri dan dia benar2 terpukul dan marah. Bukannya dia tidak mau membantu mengurus ShinHwa, tapi lebih karena perasaan kecewa karena ditipu dan dimanipulasi oleh Ibunya. Dia melarikan mobil dengan marah dan teringat oleh semua kata2 Jan Di.
Ji Hoo duduk sendiri memikirkan Jan Di sambil memandang foto "Pernikahan" mereka dan cincin ibunya yang dia pakai sebagai kalung. Ji Hoo berhalusinasi dia melihat Jan Di tidur di kursi di sampingnya. Ji Hoo tersenyum lega, tapi ketika dia mengulurkan tangan ingin menyentuh Jan Di, dia tersadar Jan Di tidak ada. Ji Hoo tanpa sengaja melihat Jan Di di sebuah berita yang meliput tentang pasar ikan di sebuah pantai dengan Jan Di di latar belakang. Antena Jan Di berfungsi lagi he..he
Jun Pyo berubah lebih dingin, dia menolak mengunjungi ayahnya lagi. Ketika ibunya mencoba berbicara padanya (Bicaralah pada ibumu) Jun Pyo berkata : Ibu ? Apakah kau pernah benar2 menjadi ibuku sesaat saja ?
F3 mencoba membujuk Jun Pyo untuk menemui Jan Di karena mereka sudah tahu alamatnya. Tapi Jun Pyo menolak. Ji Hoo meninggalkan secarik kertas (Alamat Jan Di) dan berkata dia pergi, terserah Jun Pyo mau pergi tidak.
Saat Sauna, Woo Bin membujuk Jun Pyo untuk pergi tapi Jun Pyo menolak. Kata Jun Pyo : Aku tidak dapat menjanjikan apapun kepadanya. Aku tidak dapat berjanji untuk selalu membuatnya tertawa atau bahagia atau percaya kepadaku. Menjadi seorang anak dari orang yang begitu kejam, aku bahkan sudah membenci diriku sendiri. Apa yang akan dirasakannya, dia bahkan sudah cukup menderita sekarang. Woo Bin : "Tapi dia adalah Geum Jan Di, dia mungkin akan berpikir lain." Jun Pyo : "Itulah mengapa semakin tidak mungkin. Karena dia adalah wanita yang kucintai."
Di desa nelayan, orang tua Jan Di mengalami hal sulit lagi. Ternyata mereka berhutang dengan jaminan bahwa Jan di akan menjadi menantu ShinHwa. Sekarang semua orang tidak percaya kepada mereka dan menagih hutang orang tua Jan Di.
Saat keadaan kacau, Ji Hoo datang dan membereskan hutang mereka. Semua orang terpesona kepada Ji Hoo dan berpikir apakah dia sang pewaris ShinHwa. Seorang pria (mantan CEO ShinHwa yang dipecat dan ditinggal oleh isteri dan anaknya) melihat kejadian itu.
Ji Hoo dan Jan Di berjalan di tepi pantai,Jan di heran bagaimana Ji Hoo bisa menemukannya. Aku mendengar alarm darurat. Jan di merasa tidak enak Ji Hoo sudah membayar semua hutang keluarganya. Ji Hoo berkata : Kau telah memberiku lebih.
Setelah bercakap2 sesaat, Ji Hoo memberikan kalung dengan cincin ibunya. Dia menjelaskan, cincin itu dulu milik neneknya, kemudian menjadi milik ibunya : Aku juga tidak tahu sejak kapan mulainya, tapi aku tidak bisa tanpa kau. Jan di memandang cincin itu, dia mengembalikannya kepada Ji Hoo : Aku kira aku dapat melupakannya ..bahwa aku telah melupakannya..Tapi .. Kemudian Jan Di menarik kalung Jun Pyo yang dikenakannya. Aku tidak dapat..aku tidak dapat membuang Gu Jun Pyo begitu saja.
Jan di meminta maaf. Ji Hoo mengerti dan menarik Jan di ke dalam pelukannya. Ji Hoo menghiburnya dan mengatakan tidak apa2. Jun Pyo lewat dan melihat saat Ji Hoo memeluk Jan Di, tanpa tahu bahwa Jan Di sedang mengaku pada Ji Hoo perasaannya pada Jun Pyo. (Hmm..tipikal Kdrama he..he)
Jun Pyo memutuskan untuk berjalan2 di sekitar lingkungan Jan Di, saat dia melihat mantan CEO ShinHwa. Jun Pyo heran. Pada saat itu dia melihat Ji Hoo dan pria itu tampaknya ingin menabrak Ji Hoo dengan mobil.
Ji Hoo tidak sadar saat akan ditabrak, Jun pyo lari menerjang Ji Hoo. Akibatnya fatal..Ji Hoo terluka tapi Jun Pyo lebih parah karena dia justru yang terkena langsung dan tubuh Jun Pyo terhempas di kaca dan kap mobil. Ji Hoo bagaikan terbang lari mendekati Jun Pyo dan memanggil bantuan.
Di rumah sakit, Jun Hee marah kepada ibunya : Apa sekarang kau puas ? Apa kau tahu apa yang disukai Jun Pyo..apa makanan kesukaannya ? Setelah tahu Jun Pyo sudah ditangani dengan baik, Presdir Kang pergi karena ada rapat. Jun Hee meledak lagi : Siapa yang lebih penting, Jun Pyo atau ShinHwa..?
Presdir Kang berjalan dan saat sendirian dia hampir jatuh. Saat dia duduk di sebuah bangku, Jan Di duduk disampingnya. Kata Jan Di : Jun Pyo menyukai telur gulung, dan bakso ikan di pojangmacha (Kaki lima). Dia bisa menghabiskan 20 tusuk sekali makan. Dia suka menyiapkan bekal makan siang dan pergi piknik. Dia juga suka melihat bintang melalui teleskop yang dihadiahkan oleh orangtuanya.
Presdir Kang tidak mengatakan apapun, saat dia akan pergi Jan di mengatakan : Jangan khawatir, dia pasti tidak apa2. Ternyata Presdir Kang menyuruh sopirnya melewati pedagang kaki lima dan meneteskan air mata.
Ji Hoo teringat kata2 Jun Pyo sebelum pingsan : Kubilang, tidak boleh selain dirimu. Jan di menunggui Jun Pyo dan menangis memohon agar Jun Pyo bangun.
Saat semua kembali ke Seoul, ada kabar gembira..Jun Pyo sadar. Jan Di tentu saja senang, ternyata Jun Pyo tidak mengingatnya. Kata dokter, Jun Pyo menderita selective amnesia yaitu amnesia hanya kepada orang tertentu karena peristiwa yang menyedihkan atau membuat trauma. (dasar Kdrama..aneh he..he selective amnesia )
Jan di terus berusaha mengingatkan Jun Pyo kepadanya. Hal itu sangat mengganggu Jun Pyo. Jun Pyo bahkan berpikir Jan Di adalah pacar Ji Hoo. Di rumah sakit, Jan di berteman dengan Jang Yoo Mi, seorang gadis yang dirawat karena kakinya patah kecelakaan ski. Yoo Mi menolong Jun Pyo karena Jun Pyo tidak ingin dibantu Jan Di. Mereka berdua menjadi dekat. (Sebel..)
F3 berusaha mencari cara agar Jun Pyo kembali mengingat Jan Di. Dari mulai peristiwa ice cream, menempelkan kartu nama di dahi Jun Pyo sampai tendangan berputar ala Geum Jan Di yang sukses membuat Jun Pyo naik pitam dan mengusir Jan Di. Jun Pyo berteriak pada Ji Hoo, jaga dia jangan mendekatiku.
Ji Hoo mencoba menghibur Jan Di. Saat melihat bintang bersama Yoo Mi, Jun Pyo teringat sesuatu - saat di pulau Jeju bersama Jan Di tapi dia tidak ingat wajah Jan Di - Aku kira aku melupakan hal yang penting, tapi aku tidak tahu apa itu. Aku merasa frustrasi.
F3 datang menemui Jun Pyo dan melihatnya bersama Yoo Mi, mereka tidak suka melihatnya.
Dan Ji Hoo pun murka, dia hampir saja memukul Jun Pyo kalau saja tidak dihalangi oleh F2 dan Jan Di Ji Hoo meminta maaf kepada Jan Di, kata Jan Di : Aku bukan takut kau melukainya, tapi kalau kau memukulnya kau yang lebih terluka. Ji Hoo mengatakan Jan di tidak perlu berlagak berani. Aku bukan berlagak berani, tapi karena kau ada di sini, kau yang memberiku kekuatan."
Yi Jung menemui Ga Eul dan menanyakan tentang Jan Di. Ga Eul tidak mengetahuinya, sebaliknya Ga Eul bertanya tentang Jun Pyo, Yi jung menjawab : Dia kacau sekali. Saat Yi Jung mulai membicarakan hubungan mereka sendiri, Ga Eul justru berkata : Kau tidak perlu tertekan karena aku. Aku tahu perasaanmu, dan aku tidak akan mencarimu lagi. Yi Jung terlihat agak tidak setuju dengan arah pembicaraan Ga Eul (mungkinkah Yi Jung mulai menyukai Ga Eul..)
Tuan Jung memutuskan memberitahu hal yang sebenarnya kepada Gu Jun Hee. Dia mempertemukan Jun Hee dengan pria yang koma itu yang ternyata adalah..ayahnya. Oh my.. Jun Hee sangat shock dan marah kepada ibunya : Aku bahkan tidak ingin memanggilmu ibu, bagaimana seseorang bisa bertindak begitu jauh. Presdir Kang berkata sebelum pingsan, ayah Jun Hee ingin dia menjaga perusahaan. Harga diriku tidak menginginkan perusahaan hancur. Kata Jun Hee : Harga diri..? Apa kau sedang berkata bahwa kau berkata kepada anak2mu bahwa ayahnya sudah meninggal dan menipu seluruh dunia hanya karena harga dirimu ?
Jun Pyo masuk karena mendengar keributan dan tidak percaya apa yang dia dengar. Jun pyo pergi untuk melihat sendiri dan dia benar2 terpukul dan marah. Bukannya dia tidak mau membantu mengurus ShinHwa, tapi lebih karena perasaan kecewa karena ditipu dan dimanipulasi oleh Ibunya. Dia melarikan mobil dengan marah dan teringat oleh semua kata2 Jan Di.
Ji Hoo duduk sendiri memikirkan Jan Di sambil memandang foto "Pernikahan" mereka dan cincin ibunya yang dia pakai sebagai kalung. Ji Hoo berhalusinasi dia melihat Jan Di tidur di kursi di sampingnya. Ji Hoo tersenyum lega, tapi ketika dia mengulurkan tangan ingin menyentuh Jan Di, dia tersadar Jan Di tidak ada. Ji Hoo tanpa sengaja melihat Jan Di di sebuah berita yang meliput tentang pasar ikan di sebuah pantai dengan Jan Di di latar belakang. Antena Jan Di berfungsi lagi he..he
Jun Pyo berubah lebih dingin, dia menolak mengunjungi ayahnya lagi. Ketika ibunya mencoba berbicara padanya (Bicaralah pada ibumu) Jun Pyo berkata : Ibu ? Apakah kau pernah benar2 menjadi ibuku sesaat saja ?
F3 mencoba membujuk Jun Pyo untuk menemui Jan Di karena mereka sudah tahu alamatnya. Tapi Jun Pyo menolak. Ji Hoo meninggalkan secarik kertas (Alamat Jan Di) dan berkata dia pergi, terserah Jun Pyo mau pergi tidak.
Saat Sauna, Woo Bin membujuk Jun Pyo untuk pergi tapi Jun Pyo menolak. Kata Jun Pyo : Aku tidak dapat menjanjikan apapun kepadanya. Aku tidak dapat berjanji untuk selalu membuatnya tertawa atau bahagia atau percaya kepadaku. Menjadi seorang anak dari orang yang begitu kejam, aku bahkan sudah membenci diriku sendiri. Apa yang akan dirasakannya, dia bahkan sudah cukup menderita sekarang. Woo Bin : "Tapi dia adalah Geum Jan Di, dia mungkin akan berpikir lain." Jun Pyo : "Itulah mengapa semakin tidak mungkin. Karena dia adalah wanita yang kucintai."
Di desa nelayan, orang tua Jan Di mengalami hal sulit lagi. Ternyata mereka berhutang dengan jaminan bahwa Jan di akan menjadi menantu ShinHwa. Sekarang semua orang tidak percaya kepada mereka dan menagih hutang orang tua Jan Di.
Saat keadaan kacau, Ji Hoo datang dan membereskan hutang mereka. Semua orang terpesona kepada Ji Hoo dan berpikir apakah dia sang pewaris ShinHwa. Seorang pria (mantan CEO ShinHwa yang dipecat dan ditinggal oleh isteri dan anaknya) melihat kejadian itu.
Ji Hoo dan Jan Di berjalan di tepi pantai,Jan di heran bagaimana Ji Hoo bisa menemukannya. Aku mendengar alarm darurat. Jan di merasa tidak enak Ji Hoo sudah membayar semua hutang keluarganya. Ji Hoo berkata : Kau telah memberiku lebih.
Setelah bercakap2 sesaat, Ji Hoo memberikan kalung dengan cincin ibunya. Dia menjelaskan, cincin itu dulu milik neneknya, kemudian menjadi milik ibunya : Aku juga tidak tahu sejak kapan mulainya, tapi aku tidak bisa tanpa kau. Jan di memandang cincin itu, dia mengembalikannya kepada Ji Hoo : Aku kira aku dapat melupakannya ..bahwa aku telah melupakannya..Tapi .. Kemudian Jan Di menarik kalung Jun Pyo yang dikenakannya. Aku tidak dapat..aku tidak dapat membuang Gu Jun Pyo begitu saja.
Jan di meminta maaf. Ji Hoo mengerti dan menarik Jan di ke dalam pelukannya. Ji Hoo menghiburnya dan mengatakan tidak apa2. Jun Pyo lewat dan melihat saat Ji Hoo memeluk Jan Di, tanpa tahu bahwa Jan Di sedang mengaku pada Ji Hoo perasaannya pada Jun Pyo. (Hmm..tipikal Kdrama he..he)
Jun Pyo memutuskan untuk berjalan2 di sekitar lingkungan Jan Di, saat dia melihat mantan CEO ShinHwa. Jun Pyo heran. Pada saat itu dia melihat Ji Hoo dan pria itu tampaknya ingin menabrak Ji Hoo dengan mobil.
Ji Hoo tidak sadar saat akan ditabrak, Jun pyo lari menerjang Ji Hoo. Akibatnya fatal..Ji Hoo terluka tapi Jun Pyo lebih parah karena dia justru yang terkena langsung dan tubuh Jun Pyo terhempas di kaca dan kap mobil. Ji Hoo bagaikan terbang lari mendekati Jun Pyo dan memanggil bantuan.
Di rumah sakit, Jun Hee marah kepada ibunya : Apa sekarang kau puas ? Apa kau tahu apa yang disukai Jun Pyo..apa makanan kesukaannya ? Setelah tahu Jun Pyo sudah ditangani dengan baik, Presdir Kang pergi karena ada rapat. Jun Hee meledak lagi : Siapa yang lebih penting, Jun Pyo atau ShinHwa..?
Presdir Kang berjalan dan saat sendirian dia hampir jatuh. Saat dia duduk di sebuah bangku, Jan Di duduk disampingnya. Kata Jan Di : Jun Pyo menyukai telur gulung, dan bakso ikan di pojangmacha (Kaki lima). Dia bisa menghabiskan 20 tusuk sekali makan. Dia suka menyiapkan bekal makan siang dan pergi piknik. Dia juga suka melihat bintang melalui teleskop yang dihadiahkan oleh orangtuanya.
Presdir Kang tidak mengatakan apapun, saat dia akan pergi Jan di mengatakan : Jangan khawatir, dia pasti tidak apa2. Ternyata Presdir Kang menyuruh sopirnya melewati pedagang kaki lima dan meneteskan air mata.
Ji Hoo teringat kata2 Jun Pyo sebelum pingsan : Kubilang, tidak boleh selain dirimu. Jan di menunggui Jun Pyo dan menangis memohon agar Jun Pyo bangun.
Saat semua kembali ke Seoul, ada kabar gembira..Jun Pyo sadar. Jan Di tentu saja senang, ternyata Jun Pyo tidak mengingatnya. Kata dokter, Jun Pyo menderita selective amnesia yaitu amnesia hanya kepada orang tertentu karena peristiwa yang menyedihkan atau membuat trauma. (dasar Kdrama..aneh he..he selective amnesia )
Jan di terus berusaha mengingatkan Jun Pyo kepadanya. Hal itu sangat mengganggu Jun Pyo. Jun Pyo bahkan berpikir Jan Di adalah pacar Ji Hoo. Di rumah sakit, Jan di berteman dengan Jang Yoo Mi, seorang gadis yang dirawat karena kakinya patah kecelakaan ski. Yoo Mi menolong Jun Pyo karena Jun Pyo tidak ingin dibantu Jan Di. Mereka berdua menjadi dekat. (Sebel..)
F3 berusaha mencari cara agar Jun Pyo kembali mengingat Jan Di. Dari mulai peristiwa ice cream, menempelkan kartu nama di dahi Jun Pyo sampai tendangan berputar ala Geum Jan Di yang sukses membuat Jun Pyo naik pitam dan mengusir Jan Di. Jun Pyo berteriak pada Ji Hoo, jaga dia jangan mendekatiku.
Ji Hoo mencoba menghibur Jan Di. Saat melihat bintang bersama Yoo Mi, Jun Pyo teringat sesuatu - saat di pulau Jeju bersama Jan Di tapi dia tidak ingat wajah Jan Di - Aku kira aku melupakan hal yang penting, tapi aku tidak tahu apa itu. Aku merasa frustrasi.
F3 datang menemui Jun Pyo dan melihatnya bersama Yoo Mi, mereka tidak suka melihatnya.
Ji Hoo bertanya : "Apa kau tidak mengingatnya ?"
Jun Pyo : "Apa yang harus kuingat ?"
Ji Hoo : "Geum Jan Di, bukan. "
Jun Pyo : "Kau terus saja berkata tentang Geum Jan Di, mengapa aku harus mengingat pacarmu ?" Bahkan Jun Pyo bilang kalau Jan Di tidak cocok jadi pacar Ji Hoo dan Ji Hoo harus cari pacar yang lebih baik lagi.
Dan Ji Hoo pun murka, dia hampir saja memukul Jun Pyo kalau saja tidak dihalangi oleh F2 dan Jan Di Ji Hoo meminta maaf kepada Jan Di, kata Jan Di : Aku bukan takut kau melukainya, tapi kalau kau memukulnya kau yang lebih terluka. Ji Hoo mengatakan Jan di tidak perlu berlagak berani. Aku bukan berlagak berani, tapi karena kau ada di sini, kau yang memberiku kekuatan."
Senin, 09 November 2009
Boys Before Flowers (Episode 23)
Jun Pyo dan Jan Di menghabiskan waktu bersama di kebun binatang. Jun Pyo ingin melindungi Jan Di terutama dari ibunya yang kejam. Jan Di tidak ingin dilindungi. Kata Jan Di ; Aku telah menerima banyak, darimu, F4,dan Jae Kyung aku ingin kesamaan, aku akan menghadapi sendiri apa yang harus kuhadapi.
Kemudian anak lelaki kecil yang bersama mereka berbisik kepada Jun Pyo karena ingin buang air, Jun Pyo segera membawanya ke toilet. Lucu sekali. Jun Pyo menggendong anak yang tertidur di bahunya berjalan pulang dengan Jan Di. Kata Jun Pyo : Ini aneh, aku merasa seperti mimpi.
Tuan Jung menelpon Jun Pyo dan memintanya pulang. Jun Pyo enggan tapi harus pulang. Dia menyerahkan anak itu kepada Jan Di dan berjalan pulang.
Yi Jung memeriksa potongan puzzle keramik yang diberikan Eun Jae, tertulis karakter dalam bahasa Mandarin "once in a life time". Ga Eul berlari masuk ke studio terengah2 katanya : Aku menemukannya !
Ga Eul membawa Yi Jung ke atas sebuah bangunan tinggi. Ga Eul menutup mata Yi Jung dan saat membukanya tepat pada saat matahari terbit dan Yi Jung melihat dua papan iklan besar bertuliskan : Aku mencintaimu dan Yi Jung. Ternyata Eun Jae ingin membawa Yi Jung ke tempat ini untuk menyatakan perasaannya. Saat matahari terbit yang dapat diartikan sekali seumur hidup. Menyadari ini, Yi Jung menangis tak terkendali.
Dokter yoon, Ji Hoo, dan Jan Di pergi memancing bersama. Jan Di menyiapkan ikan kukus kesukaan Dokter Yoon. Dokter Yoon memberikan penjelasan kepada Ji Hoo bahwa dia merasa bersalah atas kematian orang tua Ji Hoo dan meninggalkan Ji Hoo karena tidak ingin kehilangan cucunya itu. Tapi hidup sendiri seperti ini membuatnya juga menderita. Dokter Yoon merasa lega dan dia meminta Ji Hoo mengambil alih yayasan seninya dan kliniknya jika dia meninggal kelak. Jan Di mengambil foto Ji Hoo dan Dokter Yoon.
Ga Eul datang ke studio Yi Jung dengan bersemangat karena Yi Jung meneleponnya. Yi Jung kelihatan lebih baik dan mereka menginjak tanah liat bersama. Situasi menjadi mesra dan Yi Jung hampir mencium Ga Eul kalau saja ponsel Ga Eul tidak berdering.
Saat berjalan pulang, Dokter Yoon menerima telepon yang membuatnya jengkel dan jantungnya kambuh. Ji Hoo membeku melihat itu, tapi Jan Di langsung mengambil obat dan meminta Ji Hoo membawa Dokter Yoon ke rumah sakit. Di Rumah Sakit, Jan Di berkata pada Ji Hoo kalau kakeknya tidak ingin Ji Hoo tahu mengenai penyakitnya. Ji Hoo tampak terpukul.
Ternyata Presdir Kang sekali lagi dibalik semua itu. Sambil memandangi foto2 Jan Di bersama Dokter Yoon dan Ji Hoo. Presdir Kang berencana mengambil alih Yayasan seni Dokter Yoon dan ingin menyingkirkan Jan Di dengan mengganggu orang2 yang dicintainya. Untungnya ada yang lebih berarti bagi gadis itu selain uang kata Presdir Kang.
Jun Pyo masuk dan berkata bahwa dia akan berusaha menjalin kembali kerjasama dengan grup JK dan bersedia menerima semua aturan dan larangan ibunya dengan satu syarat : Jangan mengganggu Jan Di. Ibunya setuju asal Jun Pyo ingat janjinya. Jun Pyo masuk ke bekas kamar Jan Di dan membelai baju seragam Jan Di. Nenek masuk dan berkata bagaimana Jun Pyo dapat mengurus ShinHwa jika dia tidak dapat menjaga kekasihnya. Dilahirkan sebagai lelaki tidak otomatis membuatmu pria sejati. Kau harus mengalami semuanya sampai menjadi pria sejati. Jun Pyo sangat berterima kasih dan memeluk Nenek.
Jan di menemukan lukisan yang dibuat Dokter Yoon saat mengemasi bajunya. Dia memberikan pada Ji Hoo yang sangat tersentuh melihatnya. Ga Eul bercerita ternyata Ayahnya yang bekerja di salah satu anak perusahaan ShinHwa telah dipensiun dini. Jan Di sadar ini pasti pekerjaan Presdir Kang.
Jan Di tahu bahwa Ji Hoo dan Dokter Yoon akan menjadi korban berikutnya. Ketika Ji Hoo dan Jan Di berjalan2 di rumah sakit, mereka melihat piano, Ji Hoo memainkan untuk Jan Di. Biarpun Ji Hoo selalu tersenyum, Jan Di tahu ada beban di hati Ji Hoo. Ji Hoo dan Jan Di berjalan di dekat sungai, Ji hoo berkata ada tiga hal yang ingin dilindunginya : Kakek, yayasan, dan...kau. Tapi pada saat bersamaan lampu2 di jembatan menyala dan bunyi air mancur sangat keras sehingga kata2 Ji Hoo yang terakhir tenggelam, Ji Hoo sangat kesal tapi dia hanya menghela nafas.
Jan Di tenggelam dalam pikirannya, Jan Di sangat menyayangi Ji Hoo dan Dokter Yoon. Bagi Jan Di, Ji Hoo adalah sinar mentari untuknya. Jan Di sudah membuat keputusan untuk pergi. Jan Di sudah berpamitan dengan pasiennya yang sedang koma. Ketika Jan Di pergi, tangan pria itu bergerak. Jan Di kemudian menghadap kepada Presdir Kang. Setelah itu Jan Di memberi salam dengan temannya waktu menjadi pelayan di keluarga Gu. Kemudian Jan Di berteriak memanggil Jun Pyo. Jun Pyo panik melihat Jan di di rumahnya dan berusaha menyembunyikan Jan Di, tapi Jan Di mengajak Jun Pyo kencan berdua.
Mereka berpiknik keluar, main sepeda, dan makan siang (akhirnya Jun Pyo mendapatkan Jun Pyo's rice nya) Jun Pyo bertanya, kenapa kau tidak pernah berkata bahwa kau menyukaiku ? Aku sudah mengatakannya berkali-kali.Jan Di menjawab, aku harus mengatakannya ? Aku menyukaimu, sangat. Sampai aku tidak dapat menghentikannya biarpun kucoba dan aku sangat marah karena tidak dapat melupakanmu biarpun aku ingin. Kemudian Jan Di menarik Jun Pyo dan menciumnya.
Dalam perjalanan pulang, Jun Pyo sangat gembira tetapi Jan Di jadi lebih pendiam. Ternyata dia telah membuat perjanjian dengan Presdir Kang agar jangan mengganggu teman2nya lagi sebagai gantinya dia akan pergi meninggalkan Jun Pyo. Kencan ini adalah kencan perpisahan Jan Di dengan Jun Pyo.
Jan Di meminta Jun Pyo berhenti dan mengeluarkan koper.Jun Pyo bertanya apa ada kejutan lagi. Jan Di berkata mereka berbeda dan dia akan pergi. Jun Pyo kaget. Saat bus datang, Jan Di bersiap pergi. Jun Pyo bertanya, selain sebagai pewaris Shinhwa apakah kau pernah menganggapku sebagai seorang pria ? Jan Di menjawab : Tidak.
Kemudian dia pergi meninggalkan Jun Pyo yang berteriak memanggilnya dan menangis. Jan Di juga menangis di dalam bus. Jan Di sampai di pesisir pantai tempat orangtuanya bekerja. Orang tua Jan Di terlibat hutang lagi.
Setelah kepergian Jan Di, F2 khawatir atas perubahan Jun Pyo dan Ji Hoo yang sangat drastis. Kalau Ji Hoo tenggelam dalam pekerjaannya, Jun pyo justru mabuk2an tak terkendali di bar. Saat Jun pyo pulang dalam keadaan mabuk, dia melewati mesin boneka di jalan. Dia teringat waktu kencan dengan Jan Di dia gagal mendapatkan boneka untuk Jan Di. Dia mencobanya lagi dan tetap saja gagal. Dia menjadi marah dan merusak mesin. Akhirnya Jun pyo ditangkap polisi dan dimasukkan penjara. Sampai Jun Hee datang melihatnya dalam sel dengan pandangan mata kosong.
Kemudian anak lelaki kecil yang bersama mereka berbisik kepada Jun Pyo karena ingin buang air, Jun Pyo segera membawanya ke toilet. Lucu sekali. Jun Pyo menggendong anak yang tertidur di bahunya berjalan pulang dengan Jan Di. Kata Jun Pyo : Ini aneh, aku merasa seperti mimpi.
Tuan Jung menelpon Jun Pyo dan memintanya pulang. Jun Pyo enggan tapi harus pulang. Dia menyerahkan anak itu kepada Jan Di dan berjalan pulang.
Yi Jung memeriksa potongan puzzle keramik yang diberikan Eun Jae, tertulis karakter dalam bahasa Mandarin "once in a life time". Ga Eul berlari masuk ke studio terengah2 katanya : Aku menemukannya !
Ga Eul membawa Yi Jung ke atas sebuah bangunan tinggi. Ga Eul menutup mata Yi Jung dan saat membukanya tepat pada saat matahari terbit dan Yi Jung melihat dua papan iklan besar bertuliskan : Aku mencintaimu dan Yi Jung. Ternyata Eun Jae ingin membawa Yi Jung ke tempat ini untuk menyatakan perasaannya. Saat matahari terbit yang dapat diartikan sekali seumur hidup. Menyadari ini, Yi Jung menangis tak terkendali.
Dokter yoon, Ji Hoo, dan Jan Di pergi memancing bersama. Jan Di menyiapkan ikan kukus kesukaan Dokter Yoon. Dokter Yoon memberikan penjelasan kepada Ji Hoo bahwa dia merasa bersalah atas kematian orang tua Ji Hoo dan meninggalkan Ji Hoo karena tidak ingin kehilangan cucunya itu. Tapi hidup sendiri seperti ini membuatnya juga menderita. Dokter Yoon merasa lega dan dia meminta Ji Hoo mengambil alih yayasan seninya dan kliniknya jika dia meninggal kelak. Jan Di mengambil foto Ji Hoo dan Dokter Yoon.
Ga Eul datang ke studio Yi Jung dengan bersemangat karena Yi Jung meneleponnya. Yi Jung kelihatan lebih baik dan mereka menginjak tanah liat bersama. Situasi menjadi mesra dan Yi Jung hampir mencium Ga Eul kalau saja ponsel Ga Eul tidak berdering.
Saat berjalan pulang, Dokter Yoon menerima telepon yang membuatnya jengkel dan jantungnya kambuh. Ji Hoo membeku melihat itu, tapi Jan Di langsung mengambil obat dan meminta Ji Hoo membawa Dokter Yoon ke rumah sakit. Di Rumah Sakit, Jan Di berkata pada Ji Hoo kalau kakeknya tidak ingin Ji Hoo tahu mengenai penyakitnya. Ji Hoo tampak terpukul.
Ternyata Presdir Kang sekali lagi dibalik semua itu. Sambil memandangi foto2 Jan Di bersama Dokter Yoon dan Ji Hoo. Presdir Kang berencana mengambil alih Yayasan seni Dokter Yoon dan ingin menyingkirkan Jan Di dengan mengganggu orang2 yang dicintainya. Untungnya ada yang lebih berarti bagi gadis itu selain uang kata Presdir Kang.
Jun Pyo masuk dan berkata bahwa dia akan berusaha menjalin kembali kerjasama dengan grup JK dan bersedia menerima semua aturan dan larangan ibunya dengan satu syarat : Jangan mengganggu Jan Di. Ibunya setuju asal Jun Pyo ingat janjinya. Jun Pyo masuk ke bekas kamar Jan Di dan membelai baju seragam Jan Di. Nenek masuk dan berkata bagaimana Jun Pyo dapat mengurus ShinHwa jika dia tidak dapat menjaga kekasihnya. Dilahirkan sebagai lelaki tidak otomatis membuatmu pria sejati. Kau harus mengalami semuanya sampai menjadi pria sejati. Jun Pyo sangat berterima kasih dan memeluk Nenek.
Jan di menemukan lukisan yang dibuat Dokter Yoon saat mengemasi bajunya. Dia memberikan pada Ji Hoo yang sangat tersentuh melihatnya. Ga Eul bercerita ternyata Ayahnya yang bekerja di salah satu anak perusahaan ShinHwa telah dipensiun dini. Jan Di sadar ini pasti pekerjaan Presdir Kang.
Jan Di tahu bahwa Ji Hoo dan Dokter Yoon akan menjadi korban berikutnya. Ketika Ji Hoo dan Jan Di berjalan2 di rumah sakit, mereka melihat piano, Ji Hoo memainkan untuk Jan Di. Biarpun Ji Hoo selalu tersenyum, Jan Di tahu ada beban di hati Ji Hoo. Ji Hoo dan Jan Di berjalan di dekat sungai, Ji hoo berkata ada tiga hal yang ingin dilindunginya : Kakek, yayasan, dan...kau. Tapi pada saat bersamaan lampu2 di jembatan menyala dan bunyi air mancur sangat keras sehingga kata2 Ji Hoo yang terakhir tenggelam, Ji Hoo sangat kesal tapi dia hanya menghela nafas.
Jan Di tenggelam dalam pikirannya, Jan Di sangat menyayangi Ji Hoo dan Dokter Yoon. Bagi Jan Di, Ji Hoo adalah sinar mentari untuknya. Jan Di sudah membuat keputusan untuk pergi. Jan Di sudah berpamitan dengan pasiennya yang sedang koma. Ketika Jan Di pergi, tangan pria itu bergerak. Jan Di kemudian menghadap kepada Presdir Kang. Setelah itu Jan Di memberi salam dengan temannya waktu menjadi pelayan di keluarga Gu. Kemudian Jan Di berteriak memanggil Jun Pyo. Jun Pyo panik melihat Jan di di rumahnya dan berusaha menyembunyikan Jan Di, tapi Jan Di mengajak Jun Pyo kencan berdua.
Mereka berpiknik keluar, main sepeda, dan makan siang (akhirnya Jun Pyo mendapatkan Jun Pyo's rice nya) Jun Pyo bertanya, kenapa kau tidak pernah berkata bahwa kau menyukaiku ? Aku sudah mengatakannya berkali-kali.Jan Di menjawab, aku harus mengatakannya ? Aku menyukaimu, sangat. Sampai aku tidak dapat menghentikannya biarpun kucoba dan aku sangat marah karena tidak dapat melupakanmu biarpun aku ingin. Kemudian Jan Di menarik Jun Pyo dan menciumnya.
Dalam perjalanan pulang, Jun Pyo sangat gembira tetapi Jan Di jadi lebih pendiam. Ternyata dia telah membuat perjanjian dengan Presdir Kang agar jangan mengganggu teman2nya lagi sebagai gantinya dia akan pergi meninggalkan Jun Pyo. Kencan ini adalah kencan perpisahan Jan Di dengan Jun Pyo.
Jan Di meminta Jun Pyo berhenti dan mengeluarkan koper.Jun Pyo bertanya apa ada kejutan lagi. Jan Di berkata mereka berbeda dan dia akan pergi. Jun Pyo kaget. Saat bus datang, Jan Di bersiap pergi. Jun Pyo bertanya, selain sebagai pewaris Shinhwa apakah kau pernah menganggapku sebagai seorang pria ? Jan Di menjawab : Tidak.
Kemudian dia pergi meninggalkan Jun Pyo yang berteriak memanggilnya dan menangis. Jan Di juga menangis di dalam bus. Jan Di sampai di pesisir pantai tempat orangtuanya bekerja. Orang tua Jan Di terlibat hutang lagi.
Setelah kepergian Jan Di, F2 khawatir atas perubahan Jun Pyo dan Ji Hoo yang sangat drastis. Kalau Ji Hoo tenggelam dalam pekerjaannya, Jun pyo justru mabuk2an tak terkendali di bar. Saat Jun pyo pulang dalam keadaan mabuk, dia melewati mesin boneka di jalan. Dia teringat waktu kencan dengan Jan Di dia gagal mendapatkan boneka untuk Jan Di. Dia mencobanya lagi dan tetap saja gagal. Dia menjadi marah dan merusak mesin. Akhirnya Jun pyo ditangkap polisi dan dimasukkan penjara. Sampai Jun Hee datang melihatnya dalam sel dengan pandangan mata kosong.
Boys Before Flowers (Episode 22)
Jun Pyo memohon pada Jan Di untuk melarangnya pergi, Jan Di tidak dapat mengatakan apapun. Petugas datang meminta Jan Di bersiap2. Jan Di pergi mengikuti orang itu. Ternyata mereka menyergapnya dan menutup mulutnya. Presdir Kang mengirim pesan kepada Jun Pyo dengan gambar Jan Di diikat. Pesannya jelas, Jun Pyo harus segera menikah atau Jan Di dalam bahaya.
F3 masuk ke ruang upacara, diikuti Jun Pyo yang melangkah tanpa semangat. Jae Kyung masuk dan berdiri disamping Jun Pyo. Ketika Pendeta mulai bertanya apakah ada yang keberatan dengan pernikahan ini, berbicara sekarang atau tidak sama sekali. Tiba2 Jae Kyung mengangkat tangannya. Semua shock, apalagi ketika F3 dan Ga Eul juga ikut berdiri.
F3 masuk ke ruang upacara, diikuti Jun Pyo yang melangkah tanpa semangat. Jae Kyung masuk dan berdiri disamping Jun Pyo. Ketika Pendeta mulai bertanya apakah ada yang keberatan dengan pernikahan ini, berbicara sekarang atau tidak sama sekali. Tiba2 Jae Kyung mengangkat tangannya. Semua shock, apalagi ketika F3 dan Ga Eul juga ikut berdiri.
On the wedding day, Goo Jun Pyo & Ha Jae Kyung
Jun Pyo segera menuju yacht dan bertemu dengan Jan Di yang masih keheranan. Keduanya berpelukan dengan lega. Mereka pergi dengan yacht itu. Jun Hee memandang dengan lega. Yi Jung membawa Ga Eul berjalan2 dengan mobil. Ga Eul tidak dapat berhenti menangis karena terharu dan lega.
Mereka berdua kemudian diantar bodyguard Chen ke sebuah villa yang ternyata di dalamnya sudah disiapkan berbagai macam makanan dan lilin temaram yang romantis. Agak canggung dengan romantisme yang mendadak, mereka saling pandang dengan bahagia. Jun Pyo mengajak Jan Di berdansa dan Jan Di bertanya “Aku sudah lama ingin menanyakan sesuatu padamu… Kenapa aku? Aku tidak cantik, dan aku tidak punya uang, namaku jelek, dan lainnya. Kenapa kau menyukaiku?” tanya Jan Di pada Jun Pyo. “Karena aku sudah memiliki semuanya,” jawab Jun Pyo. “Apa?” tanya Jan Di lagi. Jun Pyo menjawab, “Uang, ketenaran, wajah tampan… aku sudah memiliki semuanya. Aku tidak butuh semua itu darimu. Yang perlu kau lakukan hanyalah menjadi Geum Jan Di.” Setelah Jun Pyo mengucapkan “Aku cinta padamu,” keduanya lantas berciuman.
Mereka melihat bintang bersama dan Jun Pyo bertanya : Tahukah kau apa impianku ? Jawab Jan Di : Melihat bintang bersama anak laki2mu. Jun Pyo tertawa : kau benar2 berpikiran sederhana. Maafkan aku Jan Di karena tidak dapat memenuhi janji yang kubuat. Mereka pun berciuman.
Ji Hoo berkuda di padang dan mulai teringat kata2 Jun Pyo kemarin malam. Kata Jun Pyo : Aku kira lebih baik untuk Jan di jika aku mengirimkannya kepadamu daripada bersamaku dan membuatnya selalu dalam kesulitan. Aku bahkan tidak dapat membayangkannya. Tapi jika aku harus melakukannya, orang itu haruslah dirimu. Tapi tetap saja aku tidak mampu melakukannya.
Ji Hoo pulang dari berkuda dan menemukan Jae Kyung telah menantinya. Ji Hoo bertanya apakah Jae Kyung menyesal melepaskan Jun Pyo. Kata Jae Kyung : Aku akan menyesalinya sampai mati. Tapi ada beberapa orang seperti kita yang tidak terlalu ambisius dalam mendapatkan sesuatu. Jae Kyung menyerahkan kalung Jan Di kepada Ji Hoo. Dia akan pulang ke New York besok pagi. Sebelum pergi Jae Kyung berkata pada Ji Hoo : Betapa aku sangat berharap inisial JJ itu adalah Ji Hoo dan Jan Di.
Jae Kyung menemui Yoon Ji Hoo untuk menyerahkan kalung bulan bintang milik Jan Di yang tertinggal.
Keesokan harinya F3 dan Ga Eul mengunjungi Jun Pyo dan Jan Di untuk sarapan bersama dan ikut berbahagia dengan mereka. Saat Ji Hoo menyerahkan kalung Jan Di kembali. Jan Di teringat bahwa Jae Kyung akan berangkat pagi ini. Ingin berterimakasih, Jan Di dan Jun Pyo mengejar Jae Kyung yang akan berangkat ke New York di bandara. Mereka bertemu Jae Kyung dan mengucapkan terima kasih dan perpisahan. Kata Jae Kyung : Jika kalian sampai putus, aku akan merasa bersalah sampai aku mati. Jadi kalau kalian mau putus, kalian harus melapor dan meminta izinku.
Setelah kembali ke Seoul, Presdir Kang sangat marah dan mengurung Jun Pyo. Presdir Kang menemui Jan Di dan menyalahkannya atas kegagalan merger dengan grup JK saat itu Dokter Yoon masuk dan membela Jan Di. Kata Dokter Yoon, Jan Di adalah calon cucu menantunya, urusan Jan Di adalah urusannya juga. Semua kaget termasuk Presdir Kang, tapi dia merasa senang. Dokter Yoon mengajak Jan Di tinggal di rumah Ji Hoo dan berhasil membujuk Ji Hoo dan Jan Di.Yi Jung tidak menerima pesan Eun Jae karena dia merusakkan pesan Eun Jae tanpa sengaja. Tuan Jung meminta Jan Di menjaga seorang pria setengah baya yang sedang koma. Jan Di heran tapi bersedia menjaganya. Tuan Jung sangat senang karena pria ini sudah seperti keluarga untuknya.
Jun Pyo berterima kasih pada Ji Hoo karena mau menjaga Jan Di, tapi Ji Hoo merasa takut. Di sekolah, Song Woo Bin menemui Jan Di. Dia berterimakasih karena Jan Di membantu Ji Hoo bertemu kembali dengan kakeknya.Woo Bin menghibur Jan Di agar tidak terlalu mengkhawatirkan Jun Pyo, dia juga berterima kasih karena Jan Di maka Ji Hoo menjadi lebih relaks dan bisa bertemu kakeknya lagi. Jan Di membacakan buku untuk pria yang sedang koma itu dan tuan Jung sangat puas dengan kerja Jan Di.
Setelah bertemu Woo Bin, Jan Di kembali ke rumah Ji Hoo.Ji Hoo membantu Jan Di memotong rambutnya. Jan Di berterima kasih dan menawarkan untuk membantu mencuci mobil Ji Hoo yang berakhir dengan perang air (mereka benar2 seperti pacaran..sedikit mengkhawatirkan, tapi buat aku pendukung pasangan Ji Hoo-Jan Di benar2 priceless..)
Mereka duduk di bangku dan Ji Hoo membaca buku puisi. Kemudian Ji Hoo membaca satu puisi dengan keras : “Aku ingin memberitahumu..” Ji Hoo berhenti sejenak, kemudian melanjutkan berkata, “..jika aku mencintaimu. Aku ingin mengatakannya dengan lantang. Itu saja.” Namun sayang, Jan Di yang duduk di sebelahnya ternyata sudah tertidur pulas. “Pengakuan” cinta Ji Hoo pun berlalu begitu saja.
Ga Eul berusaha meyakinkan Yi Jung untuk memakai tangannya lagi berlatih membuat tembikar, tapi Yi Jung menolaknya.
Woo Bin membantu Jun Pyo keluar dari rumah dengan cara mengakali para bodyguard yang menjaga rumahnya dengan ketat. Di tengah jalan, sekelompok pasukan mafia suruhan Woo Bin menghalangi jalannya mobil bodyguard Jun Pyo. Setelah berhasil lolos dari bodyguard-nya, Jun Pyo mengajak Jan Di ke kebun binatang. Jan Di yang mendapat tugas menjaga anak kecil kemudian menemui Jun Pyo di sana. Jun Pyo, Jan Di dan anak kecil itu bersenang-senang melewati sore yang menyenangkan.
Jae kyung meminta maaf tidak dapat menikah dengan Jun Pyo. Jun Pyo heran mengapa Jae Kyung melakukannya. Jae Kyung hanya berkata : Aku adalah orang yang asyik/I used to be a pretty cool person. Jae Kyung menyuruh bodyguardnya menyelamatkan Jan Di dan membawa Jan Di ke sebuah yacht.
Jun Pyo segera menuju yacht dan bertemu dengan Jan Di yang masih keheranan. Keduanya berpelukan dengan lega. Mereka pergi dengan yacht itu. Jun Hee memandang dengan lega. Yi Jung membawa Ga Eul berjalan2 dengan mobil. Ga Eul tidak dapat berhenti menangis karena terharu dan lega.
Mereka berdua kemudian diantar bodyguard Chen ke sebuah villa yang ternyata di dalamnya sudah disiapkan berbagai macam makanan dan lilin temaram yang romantis. Agak canggung dengan romantisme yang mendadak, mereka saling pandang dengan bahagia. Jun Pyo mengajak Jan Di berdansa dan Jan Di bertanya “Aku sudah lama ingin menanyakan sesuatu padamu… Kenapa aku? Aku tidak cantik, dan aku tidak punya uang, namaku jelek, dan lainnya. Kenapa kau menyukaiku?” tanya Jan Di pada Jun Pyo. “Karena aku sudah memiliki semuanya,” jawab Jun Pyo. “Apa?” tanya Jan Di lagi. Jun Pyo menjawab, “Uang, ketenaran, wajah tampan… aku sudah memiliki semuanya. Aku tidak butuh semua itu darimu. Yang perlu kau lakukan hanyalah menjadi Geum Jan Di.” Setelah Jun Pyo mengucapkan “Aku cinta padamu,” keduanya lantas berciuman.
Mereka melihat bintang bersama dan Jun Pyo bertanya : Tahukah kau apa impianku ? Jawab Jan Di : Melihat bintang bersama anak laki2mu. Jun Pyo tertawa : kau benar2 berpikiran sederhana. Maafkan aku Jan Di karena tidak dapat memenuhi janji yang kubuat. Mereka pun berciuman.
Ji Hoo berkuda di padang dan mulai teringat kata2 Jun Pyo kemarin malam. Kata Jun Pyo : Aku kira lebih baik untuk Jan di jika aku mengirimkannya kepadamu daripada bersamaku dan membuatnya selalu dalam kesulitan. Aku bahkan tidak dapat membayangkannya. Tapi jika aku harus melakukannya, orang itu haruslah dirimu. Tapi tetap saja aku tidak mampu melakukannya.
Ji Hoo pulang dari berkuda dan menemukan Jae Kyung telah menantinya. Ji Hoo bertanya apakah Jae Kyung menyesal melepaskan Jun Pyo. Kata Jae Kyung : Aku akan menyesalinya sampai mati. Tapi ada beberapa orang seperti kita yang tidak terlalu ambisius dalam mendapatkan sesuatu. Jae Kyung menyerahkan kalung Jan Di kepada Ji Hoo. Dia akan pulang ke New York besok pagi. Sebelum pergi Jae Kyung berkata pada Ji Hoo : Betapa aku sangat berharap inisial JJ itu adalah Ji Hoo dan Jan Di.
Jae Kyung menemui Yoon Ji Hoo untuk menyerahkan kalung bulan bintang milik Jan Di yang tertinggal.
Keesokan harinya F3 dan Ga Eul mengunjungi Jun Pyo dan Jan Di untuk sarapan bersama dan ikut berbahagia dengan mereka. Saat Ji Hoo menyerahkan kalung Jan Di kembali. Jan Di teringat bahwa Jae Kyung akan berangkat pagi ini. Ingin berterimakasih, Jan Di dan Jun Pyo mengejar Jae Kyung yang akan berangkat ke New York di bandara. Mereka bertemu Jae Kyung dan mengucapkan terima kasih dan perpisahan. Kata Jae Kyung : Jika kalian sampai putus, aku akan merasa bersalah sampai aku mati. Jadi kalau kalian mau putus, kalian harus melapor dan meminta izinku.
Setelah kembali ke Seoul, Presdir Kang sangat marah dan mengurung Jun Pyo. Presdir Kang menemui Jan Di dan menyalahkannya atas kegagalan merger dengan grup JK saat itu Dokter Yoon masuk dan membela Jan Di. Kata Dokter Yoon, Jan Di adalah calon cucu menantunya, urusan Jan Di adalah urusannya juga. Semua kaget termasuk Presdir Kang, tapi dia merasa senang. Dokter Yoon mengajak Jan Di tinggal di rumah Ji Hoo dan berhasil membujuk Ji Hoo dan Jan Di.Yi Jung tidak menerima pesan Eun Jae karena dia merusakkan pesan Eun Jae tanpa sengaja. Tuan Jung meminta Jan Di menjaga seorang pria setengah baya yang sedang koma. Jan Di heran tapi bersedia menjaganya. Tuan Jung sangat senang karena pria ini sudah seperti keluarga untuknya.
Jun Pyo berterima kasih pada Ji Hoo karena mau menjaga Jan Di, tapi Ji Hoo merasa takut. Di sekolah, Song Woo Bin menemui Jan Di. Dia berterimakasih karena Jan Di membantu Ji Hoo bertemu kembali dengan kakeknya.Woo Bin menghibur Jan Di agar tidak terlalu mengkhawatirkan Jun Pyo, dia juga berterima kasih karena Jan Di maka Ji Hoo menjadi lebih relaks dan bisa bertemu kakeknya lagi. Jan Di membacakan buku untuk pria yang sedang koma itu dan tuan Jung sangat puas dengan kerja Jan Di.
Setelah bertemu Woo Bin, Jan Di kembali ke rumah Ji Hoo.Ji Hoo membantu Jan Di memotong rambutnya. Jan Di berterima kasih dan menawarkan untuk membantu mencuci mobil Ji Hoo yang berakhir dengan perang air (mereka benar2 seperti pacaran..sedikit mengkhawatirkan, tapi buat aku pendukung pasangan Ji Hoo-Jan Di benar2 priceless..)
Mereka duduk di bangku dan Ji Hoo membaca buku puisi. Kemudian Ji Hoo membaca satu puisi dengan keras : “Aku ingin memberitahumu..” Ji Hoo berhenti sejenak, kemudian melanjutkan berkata, “..jika aku mencintaimu. Aku ingin mengatakannya dengan lantang. Itu saja.” Namun sayang, Jan Di yang duduk di sebelahnya ternyata sudah tertidur pulas. “Pengakuan” cinta Ji Hoo pun berlalu begitu saja.
Ga Eul berusaha meyakinkan Yi Jung untuk memakai tangannya lagi berlatih membuat tembikar, tapi Yi Jung menolaknya.
Woo Bin membantu Jun Pyo keluar dari rumah dengan cara mengakali para bodyguard yang menjaga rumahnya dengan ketat. Di tengah jalan, sekelompok pasukan mafia suruhan Woo Bin menghalangi jalannya mobil bodyguard Jun Pyo. Setelah berhasil lolos dari bodyguard-nya, Jun Pyo mengajak Jan Di ke kebun binatang. Jan Di yang mendapat tugas menjaga anak kecil kemudian menemui Jun Pyo di sana. Jun Pyo, Jan Di dan anak kecil itu bersenang-senang melewati sore yang menyenangkan.
Boys Before Flowers (Episode 21)
Jae Kyung masuk ke kamar Jun Pyo dan tertegun dengan apa yang dia lihat. Jan di berusaha menjelaskan tapi tidak tahu apa yang harus dikatakannya. Untuk membuat suasana semakin keruh...Presdir Kang masuk ke dalam. Tentu saja Presdir Kang murka dan ingin mengusir Jan Di. Nenek masuk dan membela Jan Di.
Jae Kyung masuk dan herannya dia dapat mengerti posisi Jan Di. Jae Kyung tidak marah kepada Jan Di, itu membuat Jan Di merasa bersalah. Jae Kyung menegaskan biarpun dia tahu hubungan Jun Pyo dan Jan Di, dia tidak akan menyerah.
Jae Kyung memohon kepada Presdir Kang agar tidak memecat Jan Di dengan syarat dia juga diperbolehkan tinggal di rumah keluarga Gu. Tentu saja Presdir Kang setuju.
Ga Eul bertanya kepada Eun Jae bagaimana dia dan Yi Jung bisa putus. Yi Jung menunggu di luar studio dan memandang Eun Jae sampai ponsel Eun Jae berdering. Yi Jung memutuskan untuk mengikuti Eun Jae dan dia sangat shock ketika tahu bahwa kekasih Eun Jae adalah kakak kandungnya.
Saat di rumah keluarga Gu, Presdir kang mengumumkan bahwa Jae Kyung akan tinggal di rumahnya dan bahwa pernikahan Jun Pyo dan Jae Kyung akan dimajukan karena keduanya sudah dewasa dan kedua orang tua sudah setuju. Jun Pyo menolak tapi diabaikan bahkan mereka harus syuting iklan ponsel Shinhwa yang terbaru sekaligus mengumumkan hubungan mereka.
Jae Kyung meminta Jan Di ke kamarnya dan mennjukkan kepada Jan Di baju pengantin yang akan dipakainya nanti. Ternyata itu baju pengantin Presdir Kang wow.. Jae Kyung juga meminta pendapat Jan Di tentang perhiasan yang dihadiahkan oleh Presdir Kang. Lebih kejam lagi, Jae Kyung bahkan meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin baginya. Poor Jan Di..
Ji Hoo dan kakeknya pergi memancing bersama. Kakek Yoon memberikan cincin kawin ibu Ji Hoo kepadanya. Di markas F4, iklan ponsel terbaru ShinHwa sudah keluar dan Jun Pyo sangat kesal. F3 bertanya apa yang akan dilakukan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Aku tidak tahu. Ji Hoo mengatakan hanya Jun Pyo yang dapat memutuskan apa yang akan dia lakukan. Merasa kesal,Jun Pyo merenggut undangan dan melemparkannya.
Jan Di benar-benar terpuruk melihat iklan itu, Itulah masa depan Gu Jun Pyo, di sanalah Gu Jun Pyo seharusnya berada. Dokter Yoon menelepon Jan Di dan meminta Jan Di menemuinya. Ternyata tidak ada Dokter Yoon, melainkan Ji Hoo. Dokter Yoon mengatur kencan buta untuk mereka. Merasa geli dengan hal ini, Ji Hoo dan Jan di memutuskan untuk jalan2 dan mengikuti lomba foto pasangan pengantin. Mereka sangat serasi dan berhasil meraih hadiah utama.
Di rumah,Ji Hoo memandang "Foto pengantin" mereka dan mengeluarkan cincin ibunya dan mendampingkan keduanya.
On the wedding day, Jun Pyo meminta Woo Bin untuk mematahkan lengannya. Woo Bin hampir melakukannya dan F2 memandangnya dengan ngeri. Jan Di masuk dan menegur Jun Pyo. Jan Di tidak suka cara Jun Pyo melarikan diri dari masalah. Jun Pyo meraih bahu Jan Di dan berkata : Katakan padaku untuk tidak pergi.
Jae Kyung masuk dan herannya dia dapat mengerti posisi Jan Di. Jae Kyung tidak marah kepada Jan Di, itu membuat Jan Di merasa bersalah. Jae Kyung menegaskan biarpun dia tahu hubungan Jun Pyo dan Jan Di, dia tidak akan menyerah.
Jae Kyung memohon kepada Presdir Kang agar tidak memecat Jan Di dengan syarat dia juga diperbolehkan tinggal di rumah keluarga Gu. Tentu saja Presdir Kang setuju.
Ga Eul bertanya kepada Eun Jae bagaimana dia dan Yi Jung bisa putus. Yi Jung menunggu di luar studio dan memandang Eun Jae sampai ponsel Eun Jae berdering. Yi Jung memutuskan untuk mengikuti Eun Jae dan dia sangat shock ketika tahu bahwa kekasih Eun Jae adalah kakak kandungnya.
Saat di rumah keluarga Gu, Presdir kang mengumumkan bahwa Jae Kyung akan tinggal di rumahnya dan bahwa pernikahan Jun Pyo dan Jae Kyung akan dimajukan karena keduanya sudah dewasa dan kedua orang tua sudah setuju. Jun Pyo menolak tapi diabaikan bahkan mereka harus syuting iklan ponsel Shinhwa yang terbaru sekaligus mengumumkan hubungan mereka.
Jae Kyung meminta Jan Di ke kamarnya dan mennjukkan kepada Jan Di baju pengantin yang akan dipakainya nanti. Ternyata itu baju pengantin Presdir Kang wow.. Jae Kyung juga meminta pendapat Jan Di tentang perhiasan yang dihadiahkan oleh Presdir Kang. Lebih kejam lagi, Jae Kyung bahkan meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin baginya. Poor Jan Di..
Ji Hoo dan kakeknya pergi memancing bersama. Kakek Yoon memberikan cincin kawin ibu Ji Hoo kepadanya. Di markas F4, iklan ponsel terbaru ShinHwa sudah keluar dan Jun Pyo sangat kesal. F3 bertanya apa yang akan dilakukan Jun Pyo. Kata Jun Pyo : Aku tidak tahu. Ji Hoo mengatakan hanya Jun Pyo yang dapat memutuskan apa yang akan dia lakukan. Merasa kesal,Jun Pyo merenggut undangan dan melemparkannya.
Jan Di benar-benar terpuruk melihat iklan itu, Itulah masa depan Gu Jun Pyo, di sanalah Gu Jun Pyo seharusnya berada. Dokter Yoon menelepon Jan Di dan meminta Jan Di menemuinya. Ternyata tidak ada Dokter Yoon, melainkan Ji Hoo. Dokter Yoon mengatur kencan buta untuk mereka. Merasa geli dengan hal ini, Ji Hoo dan Jan di memutuskan untuk jalan2 dan mengikuti lomba foto pasangan pengantin. Mereka sangat serasi dan berhasil meraih hadiah utama.
Di rumah,Ji Hoo memandang "Foto pengantin" mereka dan mengeluarkan cincin ibunya dan mendampingkan keduanya.
Kemudian semuanya pergi ke Pulau Jeju untuk pernikahan Jun Pyo. Jun Pyo tidak dapat mengerti mengapa Jae Kyung meminta Jan Di menjadi pendamping pengantin untuknya. Dia lebih tidak mengerti mengapa Jan Di menerimanya. Ji Hoo bertanya pada Jun Pyo : Menurutmu siapa yang paling merasa berat sekarang?
Jae Kyung bertemu dengan Jan Di. Kata Jae Kyung : Terima kasih sudah datang. Aku tidak yakin apa yang kulakukan, aku tahu hubungan kalian. Maaf aku pura2 tidak tahu. Biasanya aku tidak seperti itu. Aku benar2 pengecut. Jan Di menjawab, itu karena aku yang tidak jujur sejak awal. Jae Kyung berkata maaf biarpun aku tahu, aku tetap tidak dapat melepaskan Gu Jun Pyo. Keduanya pun berpelukan.
F4 bermain sepakbola untuk melepas penat sampai hanya Jun Pyo yang tertinggal di lapangan. Di padang bunga, Ga Eul memikirkan apa yang dikatakan Eun Jae tentang hubungannya dengan Yi Jung. Yi Jung melihat ga Eul dan mendatanginya. Ga Eul tidak dapat mengerti tentang pernikahan yang telah diatur seperti Jun Pyo. Sementara Yi Jung tidak terlalu heran dengan hal itu mengingat posisi keluarga mereka.
Ji Hoo mengajak Jan Di berjalan2 dan setelah di dalam ruangan, dia mendesak Jan Di untuk segera membuat keputusan, karena Jan Di sudah tidak punya waktu lagi. Ji Hoo berkata : Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku hanya ingin kau bahagia dan tidak menangis lagi. Aku takut setelah hari ini, kau tidak dapat tersenyum lagi.
Jun Pyo tidak bersemangat ketika makan bersama keluarganya dan dia bertemu pandang dengan Jan Di.
Jun Hee menemui Jun Pyo dan bertanya bagaimana persiapan Jun Pyo. Jun Pyo balik tanya apa yang dipertaruhkan ? Segalanya, kata Jun Hee. Keluarga, Grup Shinhwa, dan mungkin namamu Gu Jun Pyo. Jun Hee tidak akan menyalahkan Jun Pyo apapun pilihannya. Jun Hee sendiri merasa tidak mampu melawannya. Jun Hee mengaku tidak mungkin baginya untuk meninggalkan segalanya. Jun Hee tidak punya keberanian untuk hidup sebagai orang biasa. Jun Hee akan mendukung Jun Pyo.
Jun Pyo menemui Ji Hoo dan meminta Ji Hoo memukulnya. Ji Hoo menolaknya, Jun Pyo memaksa. Akhirnya Ji Hoo memukul Jun Pyo sehingga jatuh terguling. Kata Jun Pyo : Aku tetap tidak bisa melepaskan Jan Di.
Jae Kyung bercakap2 dengan Jan Di mencoba memilih baju pengantin mana yang akan dia kenakan. Jun Pyo meminta Jae Kyung menemuinya. Di depan altar Gereja, mereka berdiri berdampingan dan Jae Kyung mulai membacakan sumpah dan menjawab "Aku bersedia". Jae Kyung bertanya pada Jun Pyo dan Jun Pyo menjawab: Aku tidak bisa. Jae Kyung tertawa dan berkata ini hanya bercanda. Jun Pyo menjawab, ini bukan bercanda monyet..bukan maksudku Ha Jae Kyung. Aku mencintai wanita lain. Jun Pyo meminta maaf kepada Jae Kyung.
On the wedding day, Jun Pyo meminta Woo Bin untuk mematahkan lengannya. Woo Bin hampir melakukannya dan F2 memandangnya dengan ngeri. Jan Di masuk dan menegur Jun Pyo. Jan Di tidak suka cara Jun Pyo melarikan diri dari masalah. Jun Pyo meraih bahu Jan Di dan berkata : Katakan padaku untuk tidak pergi.
Boys Before Flowers (Episode 20)
Saat Yi Jung menemui Ga Eul di tempat kursus tembikarnya, dia mengenali hiasan yang dipinjam Ga Eul dari Eun Jae. Hal itu membuat Yi Jung terkejut dan berlari keluar.
Setelah mengantar adiknya pergi, Jan di berusaha menelepon seseorang mungkin Ji Hoo atau Ga Eul tapi tidak ada jawaban. Jan di mencoba mencari tempat untuk tidur di stasiun bawah tanah tapi diusir oleh seorang gelandangan yang mabuk. Jan di kemudian berjalan ke arah klinik.
Di rumah keluarga Gu, Jun Hee bertengkar lagi dengan ibunya. Jun Hee memikirkan Jan di dan meneleponnya tepat pada saat Jan di jatuh pingsan di jalan karena kelelahan. Jan di tersadar dan berada di rumah keluarga Gu. Jun Hee meminta Jan di tinggal di rumahnya. Jan di bersedia setelah dibujuk Jun Hee tapi dia tidak ingin tinggal secara gratis. Jun Hee mengangkat Jan di menjadi pelayan di rumah keluarga Gu. Jun Hee harus berangkat ke Amerika maka Jan di bekerja di bawah pengawasan Nenek.
Nenek mengenalkan Jan di sebagai pelayan baru, Jun Pyo sangat terkejut apalagi ketika Nenek mengumumkan bahwa Jan di akan menjadi pelayan pribadi Jun Pyo. Jun Pyo tentu saja sangat senang dan mulai memberikan banyak tugas kepada Jan di. Seperti membuat mie instant dan meminta Jan di menungguinya makan. Ketika menunggui Jun Pyo makan, Jan di tertidur dan Jun Pyo memberikan selimut kepada Jan di.
Setelah mengantar adiknya pergi, Jan di berusaha menelepon seseorang mungkin Ji Hoo atau Ga Eul tapi tidak ada jawaban. Jan di mencoba mencari tempat untuk tidur di stasiun bawah tanah tapi diusir oleh seorang gelandangan yang mabuk. Jan di kemudian berjalan ke arah klinik.
Di rumah keluarga Gu, Jun Hee bertengkar lagi dengan ibunya. Jun Hee memikirkan Jan di dan meneleponnya tepat pada saat Jan di jatuh pingsan di jalan karena kelelahan. Jan di tersadar dan berada di rumah keluarga Gu. Jun Hee meminta Jan di tinggal di rumahnya. Jan di bersedia setelah dibujuk Jun Hee tapi dia tidak ingin tinggal secara gratis. Jun Hee mengangkat Jan di menjadi pelayan di rumah keluarga Gu. Jun Hee harus berangkat ke Amerika maka Jan di bekerja di bawah pengawasan Nenek.
Nenek mengenalkan Jan di sebagai pelayan baru, Jun Pyo sangat terkejut apalagi ketika Nenek mengumumkan bahwa Jan di akan menjadi pelayan pribadi Jun Pyo. Jun Pyo tentu saja sangat senang dan mulai memberikan banyak tugas kepada Jan di. Seperti membuat mie instant dan meminta Jan di menungguinya makan. Ketika menunggui Jun Pyo makan, Jan di tertidur dan Jun Pyo memberikan selimut kepada Jan di.
Goo Jun Pyo kaget sewaktu kepala rumah tangga memperkenalkan seorang pelayan pribadi untuknya
Pagi harinya, Jun Pyo memecat pelayan yang akan membangunkannya. Jan di masuk dan meminta Jun Pyo menarik keputusannya. Saat Ga Eul berangkat ke tempat kursus dia menyadari bahwa Eun Jae adalah wanita yang dicintai Yi Jung. Saat Jan di dan Ga Eul sama2 mengeluhkan kehidupan cinta mereka, Jae Kyung masuk ke restaurant dan ingin membeli bubur untuk Jun Pyo. Jan di heran karena Jun Pyo baik2 saja dan Ga Eul langsung menutup mulut Jan di.
Dokter Yoon mengalami sakit di dadanya,Jan di sangat khawatir dan merasa bahwa Dokter Yoon tidak boleh tinggal sendirian. Jan di pergi ke rumah Ji Hoo dan bertanya apakah ada kamar ekstra. Ji Hoo mengira Jan Di akan pindah ke rumahnya tapi ternyata Jan di membawa Dokter Yoon masuk. Keduanya protes bahkan Ji Hoo marah kepada Jan di tapi Jan di berhasil membujuk kedua pria itu.
Jun Pyo dan Woo Bin makan malam bersama. Woo Bin bertanya tentang pembantu baru Jun Pyo dan Jun Pyo berkata bahwa pembantunya sedang libur. Jae Kyung datang membawakan bubur karena mengira Jun Pyo sakit. Woo Bin menggoda Jun Pyo atas perhatian Jae Kyung.
Jun Pyo memanggil Jan Di dengan walkie-talkie. Jan Di menolak karena libur. Jun Pyo minta Jan di menemaninya menonton film horor karena takut nonton sendiri. Tentu saja hal ini membuat mereka menjadi dekat. Tiba-tiba Jae Kyung datang, Jan Di panik dan sembunyi di lemari baju Jun Pyo.
Jae Kyung meminta Jun Pyo menemaninya nonton film horor karena ia takut nonton sendirian. Film yang sama. Jun Pyo pura2 tidur. Jae Kyung pulang setelah sebelumnya mencium pipi Jun pyo. Jun Pyo membuka lemarinya dan mendapati Jan Di tertidur nyenyak. Jun pyo menggendong Jan Di ke kamarnya.
Dokter Yoon menyiapkan sarapan untuk Ji Hoo . Jan di terbangun dengan kaget karena mimpi buruk. Dia mimpi Jae Kyung memarahinya. Jan Di langsung pergi ke rumah Ji hoo dan mengajak kakek dan cucu itu untuk berangkat. Di klinik Jan di menyuruh Ji Hoo membantu. Ji Hoo membantu dengan memainkan harmonika untuk pasien2 Dokter Yoon yang sangat mengaguminya.
Ga Eul mengunjungi Yi Jung dan bertanya kenapa Yi Jung tidak mau mengakui perasaannya. YiJung tidak suka dengan cara Ga Eul mencampuri hidupnya.
Pagi hari di rumah keluarga Gu, Jan di bersiap membangunkan Jun Pyo. Jan Di menempelkan jam weker besar di telinga Jun Pyo. Jun Pyo menyembunyikan dirinya di bawah selimut. Jan Di menarik selimut Jun Pyo dan kehilangan keseimbangan sehingga jatuh menimpa Jun Pyo. Jun Pyo memeluk Jan Di dan berkata : Hanya lima menit, biarlah seperti ini lima menit saja dan aku akan bangun. Biarpun aku memelukmu seperti ini, aku tidak merasa kau benar2 ada di sini." Tiba2 Jae Kyung masuk ke kamar Jun Pyo.
Pagi harinya, Jun Pyo memecat pelayan yang akan membangunkannya. Jan di masuk dan meminta Jun Pyo menarik keputusannya. Saat Ga Eul berangkat ke tempat kursus dia menyadari bahwa Eun Jae adalah wanita yang dicintai Yi Jung. Saat Jan di dan Ga Eul sama2 mengeluhkan kehidupan cinta mereka, Jae Kyung masuk ke restaurant dan ingin membeli bubur untuk Jun Pyo. Jan di heran karena Jun Pyo baik2 saja dan Ga Eul langsung menutup mulut Jan di.
Dokter Yoon mengalami sakit di dadanya,Jan di sangat khawatir dan merasa bahwa Dokter Yoon tidak boleh tinggal sendirian. Jan di pergi ke rumah Ji Hoo dan bertanya apakah ada kamar ekstra. Ji Hoo mengira Jan Di akan pindah ke rumahnya tapi ternyata Jan di membawa Dokter Yoon masuk. Keduanya protes bahkan Ji Hoo marah kepada Jan di tapi Jan di berhasil membujuk kedua pria itu.
Jun Pyo dan Woo Bin makan malam bersama. Woo Bin bertanya tentang pembantu baru Jun Pyo dan Jun Pyo berkata bahwa pembantunya sedang libur. Jae Kyung datang membawakan bubur karena mengira Jun Pyo sakit. Woo Bin menggoda Jun Pyo atas perhatian Jae Kyung.
Jun Pyo memanggil Jan Di dengan walkie-talkie. Jan Di menolak karena libur. Jun Pyo minta Jan di menemaninya menonton film horor karena takut nonton sendiri. Tentu saja hal ini membuat mereka menjadi dekat. Tiba-tiba Jae Kyung datang, Jan Di panik dan sembunyi di lemari baju Jun Pyo.
Jae Kyung meminta Jun Pyo menemaninya nonton film horor karena ia takut nonton sendirian. Film yang sama. Jun Pyo pura2 tidur. Jae Kyung pulang setelah sebelumnya mencium pipi Jun pyo. Jun Pyo membuka lemarinya dan mendapati Jan Di tertidur nyenyak. Jun pyo menggendong Jan Di ke kamarnya.
Dokter Yoon menyiapkan sarapan untuk Ji Hoo . Jan di terbangun dengan kaget karena mimpi buruk. Dia mimpi Jae Kyung memarahinya. Jan Di langsung pergi ke rumah Ji hoo dan mengajak kakek dan cucu itu untuk berangkat. Di klinik Jan di menyuruh Ji Hoo membantu. Ji Hoo membantu dengan memainkan harmonika untuk pasien2 Dokter Yoon yang sangat mengaguminya.
Ga Eul mengunjungi Yi Jung dan bertanya kenapa Yi Jung tidak mau mengakui perasaannya. YiJung tidak suka dengan cara Ga Eul mencampuri hidupnya.
Pagi hari di rumah keluarga Gu, Jan di bersiap membangunkan Jun Pyo. Jan Di menempelkan jam weker besar di telinga Jun Pyo. Jun Pyo menyembunyikan dirinya di bawah selimut. Jan Di menarik selimut Jun Pyo dan kehilangan keseimbangan sehingga jatuh menimpa Jun Pyo. Jun Pyo memeluk Jan Di dan berkata : Hanya lima menit, biarlah seperti ini lima menit saja dan aku akan bangun. Biarpun aku memelukmu seperti ini, aku tidak merasa kau benar2 ada di sini." Tiba2 Jae Kyung masuk ke kamar Jun Pyo.
Boys Before Flowers (Episode 19)
Jae Kyung datang ke rumah Joon Pyo. Ia mengajak bertanding Joon Pyo bermain game, dengan syarat siapa yang kalah harus mengikuti apa yang diperintah oleh si pemenang. Ternyata yang menang adalah Jae Kyung
Setelah terjatuh di tempat tidur, Jun Pyo segera bangkit dan menjauh dari Jae Kyung. Jae Kyung menantang Jun Pyo main video game yang dimenangkan oleh Jae Kyung. Jae Kyung senang sekali dan memaksa Jun Pyo menemaninya sepanjang hari sebagai bayarannya.Woo Bin menasihati Yi Jung yang mabuk berat, tiba2 ponsel Yi Jung berdering. Ternyata ibu Yi Jung - yang sedang di rumah sakit - mencarinya.
Yi Jung yang masih dalam kondisi merusak diri sendiri menelepon Ga Eul dan bertanya apakah Ga Eul masih ingin berkencan dengannya. Yi Jung mengajak Ga Eul ke bar yang berakhir mengecewakan. Belum cukup, Yi Jung mengajak Ga Eul bertemu dengan ayahnya. Ayah Yi Jung sangat ramah kepada Ga Eul, Yi Jung yang sebal bertanya apakah ayahnya mau meminjam Ga Eul. Ga Eul tersinggung dan menyiram wajah Yi Jung.
Sementara itu, Jae Kyung mengajak Jun Pyo berbelanja di supermarket. Ternyata Jae Kyung berbelanja untuk Jan Di. Jae Kyung mengajak Jun Pyo ke apartemen Jan Di.
Karena Jan Di tidak di rumah mereka memutuskan memasak mie instant dan berakhir dengan berebut makan mie instant. Jun Pyo baru sadar kalau Kang San sama sekali belum dapat bagian. Kang San tidak terlalu berselera karena hampir tiap hari makan mie. Jun Pyo bertanya apa yang diinginkan Kang San. Pizza kata Kang San.
Mereka heran kemana Jan Di pergi, Kang San tidak tahu karena Jan Di tidak punya ponsel. Jun Pyo heran karena dia sudah memberi Jan Di ponsel. Kang San mengatakan bahwa ponselnya diberikan pada orang tua mereka. Mendengar itu, Jae Kyung menyeret Jun Pyo ke gerai ponsel.
Setelah pulang dari galery, Ji Hoo mengantar Jan di ke klinik. Jan Di mengundang Ji Hoo masuk. Ji Hoo masuk dan melihat foto keluarganya yang membuatnya ingat dengan masa kecilnya. Dokter Yoon masuk dan heran melihat Ji Hoo, tapi dia tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya.Dokter Yoon minta maaf karena telah membuat Ji Hoo menderita. Ji Hoo sakit hati dan pergi. Dokter Yoon menyuruh Jan di menyusul Ji Hoo. Ji Hoo pergi tanpa membawa motornya.Jan di berlawanan arah dengan Ji Hoo sehingga dia memutuskan untuk menunggu di depan rumah Ji Hoo. Tepat pada saat Ji Hoo sampai dan jatuh pingsan di pelukan Jan Di.
Yi Jung pulang dalam keadaan mabuk dan tidak dapat membuka pintunya. Ga Eul datang dan membantu Yi Jung masuk ke dalam rumah. Ketika Ga Eul akan pergi, Yi Jung meraih tanganGa Eul dan menariknya.Jan Di merawat Ji Hoo yang jatuh sakit. Mengira Ji Hoo tidur, Jan di meraba pipi Ji Hoo. Ji Hoo meraih tangan Jan Di dan memegangnya dengan erat.
Jan Di tinggal di sisi Ji Hoo semalaman dan menyiapkan bubur untuk Ji Hoo sebelum pulang keesokan harinya.Jun Pyo menunggu Jan Di semalaman dan heran mengapa Jan Di tidak pulang. Saat bertemu Jan Di, Jun Pyo menginterogasi Jan Di. Tapi Jan Di berteriak bahwa itu bukan urusan Jun Pyo.
Presdir Kang pulang ke rumah dan merasa senang mendengar Jun Pyo bersama Jae Kyung dan bertanya pada Tuan Jung apa tidak ada yang harus dilaporkan lagi.Ternyata Presdir Kang memiliki foto Jan di bersama Jun Pyo.
Jun Pyo menyiapkan meja penuh makanan dengan berbagai macam pizza diluar sekolah Kang San dengan tulisan "Kang San kuatlah dan makanlah !"Jan Di merasa apartemen Jun Pyo terlalu sepi. Jun Pyo mengalami kesulitan menyalakan kompor sehingga dia makan mie instant tanpa dimasak.
Presdir Kang datang membawa Jun Pyo pulang. Saat meninggalkan apartemen Jun Pyo melihat Ji Hoo dan memberi isyarat ke arah apartemen Jan Di. Ji Hoo datang bersama Yi Jung dan Woo Bin untuk melihat tempat tinggal Jan Di. Kemudian datang tamu tak diundang. Presdir Kang datang mengunjungi Jan Di dan menegurnya karena mendekati Jun Pyo. Seperti biasa, Presdir Kang sangat kejam dengan perkataannya. F3 membela Jan Di yang membuat mereka juga ditegur oleh Ibu Jun Pyo itu.
Keesokan harinya, F3 dan Ga Eul datang membantu Jan Di membereskan apartemennya. Mereka sangat menikmati kegiatannya. Jun Pyo dikurung dan tidak diperbolehkan keluar. Jae Kyung mendapat izin masuk ke kamar Jun Pyo. Jae Kyung mengajak Jun Pyo ke apartemen Jan Di.
Ternyata F3, Jan Di dan Ga Eul sedang berkumpul mengelilingi meja penuh lilin. Melihat kedatangan Jun Pyo dan Jae Kyung, Ga Eul mengajak bermain Permainan Kebenaran. Jika seseorang ditanya dia harus mengatakan yang sebenarnya, kalau menolak menjawab orang itu harus mencium si penanya. Ji Hoo sempat mencium Yi Jung :) Presdir Kang mencari cara mengusir Jan Di dengan rencana merobohkan apartemen Jan Di. Ternyata dia sudah mengambil alih apartemen itu dan ingin merobohkannya untuk proyek yang lain.
Yi Jung mengamati kaus tangan pemberian Ga Eul dan menyukainya. Setelah tidak memiliki tempat tinggal, Jan Di harus mengirim Kang San kepada orang tuanya. Kang San berteriak kepada Jan Di, "Kakak, aku kira Kak Jun Pyo masih menyukaimu."
Boys Before Flowers (Episode18)
Di kolam, Jun Pyo melepaskan tangan Jae Kyung dan mengatakan bahwa jae Kyung akan menemukan pria yang pantas untuknya. Jae Kyung bertanya apakah Jun Pyo menyukai seseorang dan Jun Pyo mengiyakan. Jae Kyung menutup telinganya dan berteriak dia tidak mau mendengar dan berlari meninggalkan Jun Pyo.
Jan di merasa shock dan duduk sendiri kebingungan. Ji Hoo mengajak Jan di ke tempat yang lebih tenang. Saat tangan Jan di gemetaran, Ji Hoo menggenggam tangannya.Ji Hoo memainkan gitar untuk menghibur Jan disampai Jan di tertidur. Saat itu Ji Hoo melihat Jun Pyo berjalan meninggalkan resort dan mengirim pesan kepadanya : Aku pulang duluan.
Sendirian di suitenya, Jae Kyung memakan satu box ice cream sambil mengamati kalung Jan di dan membandingkan dengan cincin pertunangannya. Dia teringat pertemuan pertamanya dengan Jan di di Macau. Jae Kyung mulai menyadari bahwa Jan di adalah gadis yang dicintai Jun Pyo.
Sementara itu, Woo Bin mabuk berat dan merasa malu dengan background keluarganya. Yi Jung menyadarkan Woo Bin. Kemudian, Yi Jung mabuk sendirian dan berkelahi dengan sekelompok orang yang melukai tangannya. Woo Bin datang menolong Yi Jung.
Di Resort, Jan di sarapan dengan Ji Hoo. Jae Kyung menghampiri mereka dengan ceria dan mengatakan bahwa semalam adalah malam yang bersejarah baginya dan Jun Pyo. Jun Pyo bahkan terlalu malu dan pulang duluan.Jan di kaget dan menjatuhkan garpu. Ji Hoo tahu Jae Kyung berbohong. Jae Kyung kemudian pergi sambil menahan perasaannya.
Ji Hoo dan Jan Di berjalan-jalan di kuil Budha. Mereka berdoa dan saling menulis harapan. Seorang Bhiksu mendekat dan mengatakan kepada Ji Hoo bahwa Jan di adalah bunga teratai yang harus dijaga. Jan di akan membangun keluarga untuk Ji Hoo.
Saat tiba di rumah, Jan di kaget melihat orang tuanya mulai mengepak baju. Mereka akan menyusul paman Jan di berdagang ikan di kampung nelayan. Jan di tinggal sendirian dengan Kang San. Pagi hari di rumah Jun Pyo semua sibuk, Jun Pyo heran. Ternyata Jae Kyung datang dan sibuk menyiapkan sarapan untuk Jun Pyo. Sesaat Jun Pyo tampak tergerak hatinya oleh usaha Jae Kyung.
Jae Kyung menunjukkan cincin pertunangan kepada Jun Pyo dan meminta Jun Pyo memasangkan cincin di tangannya. Jun Pyo ragu tapi kemudian mengembalikan cincin kepada Jae Kyung dan pergi.
Jun Pyo menemui Yi Jung dan bertanya tentang bahu Jan di. Yi Jung berkata bahwa Jan di terluka akibat menahan kursi yang dipukulkan ke arah Jun Pyo.Jun Pyo duduk termenung sendirian di tepi kolam renang.Sementara itu, Jan di dan Kang San pindah ke apartemen kecil yang murah. Mereka berjanji akan saling membantu.
Presdir Kang pergi ke Vancouver dan meminta Tuan Jung mengawasi Jun Pyo. Tuan Jung mengirimkan foto Jan di kepada Jun Pyo. Suatu hari, saat Jan di pulang ke rumah bersama Kang San, mereka dikejutkan dengan kemunculan Jun Pyo. Jun Pyo berdalih dia pindah ke apartemen sebelah karena harus berlatih kehidupan yang keras sebagai bekal ilmu kepemimpinan.
Sementara itu, Ga Eul dan Eun Jae semakin akrab dan mulai sharing sebagai teman.Jan di menemukan stok keperluan rumah dalam jumlah besar di apartemennya, dia tahu itu dari Jun Pyo. Jun Pyo beralasan dia membeli terlalu banyak.Mereka makan mie bersama dan Jun Pyo menghabiskan semua mienya (dia baru pertama kali makan mie instant) dan bahkan meminta mie lagi.
Ga Eul memutuskan untuk mengakui perasaannya kepada Yi Jung dan mengajak Yi Jung berkencan. Yi Jung mengira Ga Eul bercanda. Ga Eul berkata dia menyukai Yi Jung.Yi Jung menolak Ga Eul : pertama, aku tidak berhubungan dengan gadis baik2, kedua aku tidak berhubungan dengan gadis bodoh, dan ketiga aku tidak berhubungan dengan gadis yang terhubung dengan temanku.
Jan di yang sedang belajar terganggu oleh teriakan Jun Pyo dari apartemen sebelah. Ternyata Jun Pyo ketakutan karena kecoa. Setelah Jan di mengusir kecoa itu, Jun Pyo meminta Jan di tinggal sampai dia tertidur :)Jan di kembali ke apartemennya dan mendapati Jae Kyung di situ.
Keesokannya, Jan di bertemu Ji Hoo dan mengeluhkan tugas seni rupa dari dosennya. Ji Hoo yang mewarisi galery mengajak Jan di ke galery dan menutup galery untuk umum agar Jan di dapat mengamati lukisan.Jan di melihat hiasan bunga teratai di toko dan bertanya mengapa bunga teratai tumbuh di lumpur. Ji hoo teringat kata2 Bhiksu di Kuil Budha. Ji Hoo yang tertidur dibangku dilukis oleh Jan di. Saat Ji Hoo bangun, dia memberikan hadiah bunga teratai kepada Jan di.
Jun Pyo sedang bergegas mengepak bajunya dan meminta Tuan Jung untuk merahasiakan hal ini dari ibunya. Tiba2 Jae Kyung masuk dan membuat Jun Pyo kesal.Jae Kyung tidak peduli bahkan dia melemparkan dirinya ke tempat tidur Jun Pyo. Jun Pyo menendang kaki Jae Kyung dan menyuruhnya bangun tapi Jun Pyo kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Jae Kyung.Mau taruhan denganku ? Tantang Jae Kyung.
Jan di merasa shock dan duduk sendiri kebingungan. Ji Hoo mengajak Jan di ke tempat yang lebih tenang. Saat tangan Jan di gemetaran, Ji Hoo menggenggam tangannya.Ji Hoo memainkan gitar untuk menghibur Jan disampai Jan di tertidur. Saat itu Ji Hoo melihat Jun Pyo berjalan meninggalkan resort dan mengirim pesan kepadanya : Aku pulang duluan.
Sendirian di suitenya, Jae Kyung memakan satu box ice cream sambil mengamati kalung Jan di dan membandingkan dengan cincin pertunangannya. Dia teringat pertemuan pertamanya dengan Jan di di Macau. Jae Kyung mulai menyadari bahwa Jan di adalah gadis yang dicintai Jun Pyo.
Sementara itu, Woo Bin mabuk berat dan merasa malu dengan background keluarganya. Yi Jung menyadarkan Woo Bin. Kemudian, Yi Jung mabuk sendirian dan berkelahi dengan sekelompok orang yang melukai tangannya. Woo Bin datang menolong Yi Jung.
Di Resort, Jan di sarapan dengan Ji Hoo. Jae Kyung menghampiri mereka dengan ceria dan mengatakan bahwa semalam adalah malam yang bersejarah baginya dan Jun Pyo. Jun Pyo bahkan terlalu malu dan pulang duluan.Jan di kaget dan menjatuhkan garpu. Ji Hoo tahu Jae Kyung berbohong. Jae Kyung kemudian pergi sambil menahan perasaannya.
Ji Hoo dan Jan Di berjalan-jalan di kuil Budha. Mereka berdoa dan saling menulis harapan. Seorang Bhiksu mendekat dan mengatakan kepada Ji Hoo bahwa Jan di adalah bunga teratai yang harus dijaga. Jan di akan membangun keluarga untuk Ji Hoo.
Saat tiba di rumah, Jan di kaget melihat orang tuanya mulai mengepak baju. Mereka akan menyusul paman Jan di berdagang ikan di kampung nelayan. Jan di tinggal sendirian dengan Kang San. Pagi hari di rumah Jun Pyo semua sibuk, Jun Pyo heran. Ternyata Jae Kyung datang dan sibuk menyiapkan sarapan untuk Jun Pyo. Sesaat Jun Pyo tampak tergerak hatinya oleh usaha Jae Kyung.
Jae Kyung menunjukkan cincin pertunangan kepada Jun Pyo dan meminta Jun Pyo memasangkan cincin di tangannya. Jun Pyo ragu tapi kemudian mengembalikan cincin kepada Jae Kyung dan pergi.
Jun Pyo menemui Yi Jung dan bertanya tentang bahu Jan di. Yi Jung berkata bahwa Jan di terluka akibat menahan kursi yang dipukulkan ke arah Jun Pyo.Jun Pyo duduk termenung sendirian di tepi kolam renang.Sementara itu, Jan di dan Kang San pindah ke apartemen kecil yang murah. Mereka berjanji akan saling membantu.
Presdir Kang pergi ke Vancouver dan meminta Tuan Jung mengawasi Jun Pyo. Tuan Jung mengirimkan foto Jan di kepada Jun Pyo. Suatu hari, saat Jan di pulang ke rumah bersama Kang San, mereka dikejutkan dengan kemunculan Jun Pyo. Jun Pyo berdalih dia pindah ke apartemen sebelah karena harus berlatih kehidupan yang keras sebagai bekal ilmu kepemimpinan.
Sementara itu, Ga Eul dan Eun Jae semakin akrab dan mulai sharing sebagai teman.Jan di menemukan stok keperluan rumah dalam jumlah besar di apartemennya, dia tahu itu dari Jun Pyo. Jun Pyo beralasan dia membeli terlalu banyak.Mereka makan mie bersama dan Jun Pyo menghabiskan semua mienya (dia baru pertama kali makan mie instant) dan bahkan meminta mie lagi.
Ga Eul memutuskan untuk mengakui perasaannya kepada Yi Jung dan mengajak Yi Jung berkencan. Yi Jung mengira Ga Eul bercanda. Ga Eul berkata dia menyukai Yi Jung.Yi Jung menolak Ga Eul : pertama, aku tidak berhubungan dengan gadis baik2, kedua aku tidak berhubungan dengan gadis bodoh, dan ketiga aku tidak berhubungan dengan gadis yang terhubung dengan temanku.
Jan di yang sedang belajar terganggu oleh teriakan Jun Pyo dari apartemen sebelah. Ternyata Jun Pyo ketakutan karena kecoa. Setelah Jan di mengusir kecoa itu, Jun Pyo meminta Jan di tinggal sampai dia tertidur :)Jan di kembali ke apartemennya dan mendapati Jae Kyung di situ.
Keesokannya, Jan di bertemu Ji Hoo dan mengeluhkan tugas seni rupa dari dosennya. Ji Hoo yang mewarisi galery mengajak Jan di ke galery dan menutup galery untuk umum agar Jan di dapat mengamati lukisan.Jan di melihat hiasan bunga teratai di toko dan bertanya mengapa bunga teratai tumbuh di lumpur. Ji hoo teringat kata2 Bhiksu di Kuil Budha. Ji Hoo yang tertidur dibangku dilukis oleh Jan di. Saat Ji Hoo bangun, dia memberikan hadiah bunga teratai kepada Jan di.
Jun Pyo sedang bergegas mengepak bajunya dan meminta Tuan Jung untuk merahasiakan hal ini dari ibunya. Tiba2 Jae Kyung masuk dan membuat Jun Pyo kesal.Jae Kyung tidak peduli bahkan dia melemparkan dirinya ke tempat tidur Jun Pyo. Jun Pyo menendang kaki Jae Kyung dan menyuruhnya bangun tapi Jun Pyo kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa Jae Kyung.Mau taruhan denganku ? Tantang Jae Kyung.
Boys Before Flowers (Episode 17)
Ji Hoo menyaksikan rekaman video dirinya ketika masih kecil bersama kakeknya. Mantan Presiden Yoon juga melakukan hal yang sama. Jun pyo menghadapi ibunya yang menghendakinya segera meresmikan pertunangannya dengan Jae Kyung. Perjanjian antara Shinhwa dan JK grup adalah perjanjian besar.
Jun Hee masuk dan menyuruh Jun Pyo keluar. Kata Jun Hee,"Apakah belum cukup juga dengan aku ? Ibu ingin Hotel, Ibu menjual putrimu. Ibu menginginkan investasi,Ibu menjual putramu ?" Apa yang akan ibu lakukan kalau ibu membutuhkan yang lainnya, Ibu tidak mempunyai anak lagi.
Sementara itu, Jan di sibuk dengan pekerjaan cleaning service menggantikan ibunya. Ji Hoo lewat dan melihatnya. Untuk sementara Ji hoo berhenti kemudian menyingsingkan lengan bajunya dan mulai membantu Jan Di.
Jan di sedikit malu tapi sangat berterima kasih. Mereka membersihkan ruangan bersama bahkan sedikit mesra. Beberapa saat kemudian, Ji Hoo menunggu Jan Di di luar toilet. Ketika Jan Di tidak juga keluar, Ji Hoo khawatir dan mendapati Jan Di pingsan di toilet.
Ji Hoo membawa Jan di ke rumahnya dan memanggil dokter. Kata dokter Jan di kelelahan. Ji hoo menunggui Jan Di tidur, saat melihat jari Jan di yang berdarah Ji hoo teringat saat Jan di membalut jarinya. Ji Hoo mencium tangan Jan di. Saat itu Jun Pyo masuk ke rumah Ji Hoo dan melihatnya.
Untuk sesaat Jun Pyo tertegun tapi berbalik dan pergi diam2. Di dalam mobil, Jun Pyo teringat kata2 Ji Hoo di airport Macau kemudian dia tertawa dan menangis pada saat bersamaan karena frustrasi.
Keesokan harinya, Jun Pyo berpapasan dengan Jan Di dan mengacuhkannya meskipun dia melihat hidung Jan Di berdarah. Merasa kecewa saat Jun Pyo berjalan melewatinya, Jan di tidak melihat ketika Jun Pyo menoleh ke arahnya. Jun Pyo kesal dan menendang tembok.
Malam hari, Jae Kyung memanggil Jan di keluar dan menemuinya di taman. Jae Kyung menangis karena terlalu bahagia. Dia mengaku kepada Jan di bahwa dia jatuh cinta kepada Jun Pyo. Jan di mengucapkan selamat.
Jun Pyo dan Jae Kyung mulai tampil bersama secara resmi di acara peluncuran ponsel terbaru Shinhwa. F4 mengucapkan salam kepada Jae Kyung dan Jun Pyo tampak tidak terlalu antusias. Jun Pyo dan Jae Kyung meninggalkan acara lebih awal untuk acara kencan resmi mereka.
Sepanjang jalan, Jae Kyung berusaha menarik perhatian Jun Pyo tapi Jun Pyo tampak tidak tertarik. Jae Kyung menyuapkan popcorn ke mulut Jun Pyo, menyeretnya ke museum Teddy Bear, dan mengajak naik Cable car (Namsan Tower). Ketika Jun Pyo menolak, Jae Kyung mengejek Jun Pyo takut ketinggian.
Saat di cable car, Jun Pyo melihat pesan yang ditulisnya saat bersama Jan Di. Tiba-tiba cable car tergoncang dan Jun Pyo secara refleks merangkul Jae Kyung. Jae Kyung tentu saja sangat menikmati moment ini.Di sekolah, Ji Hoo berjalan mendekati Jan di. Jan di merasa dia tidak akan mampu menjadi dokter. Tapi kalaupun dia tidakmenjadi dokter,dia tetap dapat membantu di klinik kakek Ji Hoo.
Perhatian mereka terpecah oleh Jae Kyung yang berjalan sambil merangkul tangan Jun Pyo di halaman dalam. Jae Kyung merasa tidak pasti dengan pertunangan mereka dan terus bergelayutan di tangan Jun Pyo. Hal ini mengganggu Jun Pyo dan bertanya apa yang harus dilakukannya agar mau melepaskan tangannya. Jae Kyung meminta Jun Pyo menciumnya. Jun Pyo mencium Jae Kyung dan terlihat oleh Jan Di serta Ji Hoo. Ji Hoo refleks memeluk Jan Di agar Jan di tidak melihatnya, tapi Jan di sudah terlanjur melihatnya. Sementara itu Jae Kyung mengajukan 100 daftar permintaan kepada Jun Pyo.
Ji Hoo dapat merasakan perasaan sakit Jan di, dia mengikuti Jan di sampai Jan di terbentur pintu kaca. Jan di meminta Ji Hoo membawanya pergi. Ji Hoo membawa Jan di ke tepi sungai. Ji Hoo berkata Jan di pasti seekor berang2 di kehidupan yang lampau. Dia pekerja keras, lucu, dan memerlukan air untuk bertahan hidup.
Jan di mulai merasa lebih baik dan ingin mentraktir Ji Hoo makan. Saat mereka tiba di restaurant mereka bertemu dengan Jun Pyo dan Jae Kyung.Sementara itu, Ga Eul mulai hari pertama kursus tembikar yang diajar oleh seorang wanita bernama Eun Jae. Yi Jung memergoki ayahnya menggoda seorang wanita muda dan dia sangat marah dan terluka.
Ketika di restaurant,Jae Kyung mengikuti lomba makan mie dan memenangkan kupon yang dia berikan untuk Jan di. Jae Kyung mengajak mereka untuk berlibur di resort milik keluarganya.Yi Jung mabuk berat setelah bertengkar dengan ayahnya dan memimpikan Eun Jae,Akhirnya 4J (Jun Pyo, Jan Di, Ji Hoo, Jae Kyung) check in di resort Jae Kyung. Jae Kyung memperlihatkan cincin tunangannya kepada Jan di dengan inisial J love J.
Jan di mengamati kalungnya di pinggir kolam. Tiba-tiba dia kehilangan keseimbangan dan kalung itu jatuh ke kolam. Jan Di berenang untuk mengambilnya tapi bahunya sakit dan dia hampir tenggelam.
Jun Pyo datang menolong Jan Di. Jan Di heran sejak kapan Jun Pyo dapat berenang. Jun Pyo berkata dia belajar agar Jan di tidak perlu diselamatkan oleh pria lain. "Aku lebih baik tenggelam daripada melihatmu diselamatkan oleh pria lain."Saat Jun Pyo menggendong Jan di, Jae Kyung dan Ji Hoo mendatangi mereka. Ji Hoo mengambil Jan di dari tangan Jun Pyo. Setelah mereka pergi, Jae Kyung menemukan kalung Jan di di pinggir kolam.
Sementara itu, Yi Jung memandang kakaknya dari luar cafe. Yi Jung merasa kakaknya telah menghianatinya dan meninggalkan beban untuk meneruskan usaha tembikar keluarga di tangannya.Di resort, Jun Pyo berdiri sendirian di kolam dan tidak dapat percaya bagaimana dia dapat mundur dan membiarkan Ji Hoo menjaga Jan Di. Tiba-tiba Jae Kyung masuk dan memeluk punggung Jun Pyo. Jan Di yang ingin kembali ke kolam mencari kalungnya melihat mereka.
Jun Hee masuk dan menyuruh Jun Pyo keluar. Kata Jun Hee,"Apakah belum cukup juga dengan aku ? Ibu ingin Hotel, Ibu menjual putrimu. Ibu menginginkan investasi,Ibu menjual putramu ?" Apa yang akan ibu lakukan kalau ibu membutuhkan yang lainnya, Ibu tidak mempunyai anak lagi.
Sementara itu, Jan di sibuk dengan pekerjaan cleaning service menggantikan ibunya. Ji Hoo lewat dan melihatnya. Untuk sementara Ji hoo berhenti kemudian menyingsingkan lengan bajunya dan mulai membantu Jan Di.
Jan di sedikit malu tapi sangat berterima kasih. Mereka membersihkan ruangan bersama bahkan sedikit mesra. Beberapa saat kemudian, Ji Hoo menunggu Jan Di di luar toilet. Ketika Jan Di tidak juga keluar, Ji Hoo khawatir dan mendapati Jan Di pingsan di toilet.
Ji Hoo membawa Jan di ke rumahnya dan memanggil dokter. Kata dokter Jan di kelelahan. Ji hoo menunggui Jan Di tidur, saat melihat jari Jan di yang berdarah Ji hoo teringat saat Jan di membalut jarinya. Ji Hoo mencium tangan Jan di. Saat itu Jun Pyo masuk ke rumah Ji Hoo dan melihatnya.
Untuk sesaat Jun Pyo tertegun tapi berbalik dan pergi diam2. Di dalam mobil, Jun Pyo teringat kata2 Ji Hoo di airport Macau kemudian dia tertawa dan menangis pada saat bersamaan karena frustrasi.
Keesokan harinya, Jun Pyo berpapasan dengan Jan Di dan mengacuhkannya meskipun dia melihat hidung Jan Di berdarah. Merasa kecewa saat Jun Pyo berjalan melewatinya, Jan di tidak melihat ketika Jun Pyo menoleh ke arahnya. Jun Pyo kesal dan menendang tembok.
Malam hari, Jae Kyung memanggil Jan di keluar dan menemuinya di taman. Jae Kyung menangis karena terlalu bahagia. Dia mengaku kepada Jan di bahwa dia jatuh cinta kepada Jun Pyo. Jan di mengucapkan selamat.
Jun Pyo dan Jae Kyung mulai tampil bersama secara resmi di acara peluncuran ponsel terbaru Shinhwa. F4 mengucapkan salam kepada Jae Kyung dan Jun Pyo tampak tidak terlalu antusias. Jun Pyo dan Jae Kyung meninggalkan acara lebih awal untuk acara kencan resmi mereka.
Sepanjang jalan, Jae Kyung berusaha menarik perhatian Jun Pyo tapi Jun Pyo tampak tidak tertarik. Jae Kyung menyuapkan popcorn ke mulut Jun Pyo, menyeretnya ke museum Teddy Bear, dan mengajak naik Cable car (Namsan Tower). Ketika Jun Pyo menolak, Jae Kyung mengejek Jun Pyo takut ketinggian.
Saat di cable car, Jun Pyo melihat pesan yang ditulisnya saat bersama Jan Di. Tiba-tiba cable car tergoncang dan Jun Pyo secara refleks merangkul Jae Kyung. Jae Kyung tentu saja sangat menikmati moment ini.Di sekolah, Ji Hoo berjalan mendekati Jan di. Jan di merasa dia tidak akan mampu menjadi dokter. Tapi kalaupun dia tidakmenjadi dokter,dia tetap dapat membantu di klinik kakek Ji Hoo.
Perhatian mereka terpecah oleh Jae Kyung yang berjalan sambil merangkul tangan Jun Pyo di halaman dalam. Jae Kyung merasa tidak pasti dengan pertunangan mereka dan terus bergelayutan di tangan Jun Pyo. Hal ini mengganggu Jun Pyo dan bertanya apa yang harus dilakukannya agar mau melepaskan tangannya. Jae Kyung meminta Jun Pyo menciumnya. Jun Pyo mencium Jae Kyung dan terlihat oleh Jan Di serta Ji Hoo. Ji Hoo refleks memeluk Jan Di agar Jan di tidak melihatnya, tapi Jan di sudah terlanjur melihatnya. Sementara itu Jae Kyung mengajukan 100 daftar permintaan kepada Jun Pyo.
Ji Hoo dapat merasakan perasaan sakit Jan di, dia mengikuti Jan di sampai Jan di terbentur pintu kaca. Jan di meminta Ji Hoo membawanya pergi. Ji Hoo membawa Jan di ke tepi sungai. Ji Hoo berkata Jan di pasti seekor berang2 di kehidupan yang lampau. Dia pekerja keras, lucu, dan memerlukan air untuk bertahan hidup.
Jan di mulai merasa lebih baik dan ingin mentraktir Ji Hoo makan. Saat mereka tiba di restaurant mereka bertemu dengan Jun Pyo dan Jae Kyung.Sementara itu, Ga Eul mulai hari pertama kursus tembikar yang diajar oleh seorang wanita bernama Eun Jae. Yi Jung memergoki ayahnya menggoda seorang wanita muda dan dia sangat marah dan terluka.
Ketika di restaurant,Jae Kyung mengikuti lomba makan mie dan memenangkan kupon yang dia berikan untuk Jan di. Jae Kyung mengajak mereka untuk berlibur di resort milik keluarganya.Yi Jung mabuk berat setelah bertengkar dengan ayahnya dan memimpikan Eun Jae,Akhirnya 4J (Jun Pyo, Jan Di, Ji Hoo, Jae Kyung) check in di resort Jae Kyung. Jae Kyung memperlihatkan cincin tunangannya kepada Jan di dengan inisial J love J.
Jan di mengamati kalungnya di pinggir kolam. Tiba-tiba dia kehilangan keseimbangan dan kalung itu jatuh ke kolam. Jan Di berenang untuk mengambilnya tapi bahunya sakit dan dia hampir tenggelam.
Jun Pyo datang menolong Jan Di. Jan Di heran sejak kapan Jun Pyo dapat berenang. Jun Pyo berkata dia belajar agar Jan di tidak perlu diselamatkan oleh pria lain. "Aku lebih baik tenggelam daripada melihatmu diselamatkan oleh pria lain."Saat Jun Pyo menggendong Jan di, Jae Kyung dan Ji Hoo mendatangi mereka. Ji Hoo mengambil Jan di dari tangan Jun Pyo. Setelah mereka pergi, Jae Kyung menemukan kalung Jan di di pinggir kolam.
Sementara itu, Yi Jung memandang kakaknya dari luar cafe. Yi Jung merasa kakaknya telah menghianatinya dan meninggalkan beban untuk meneruskan usaha tembikar keluarga di tangannya.Di resort, Jun Pyo berdiri sendirian di kolam dan tidak dapat percaya bagaimana dia dapat mundur dan membiarkan Ji Hoo menjaga Jan Di. Tiba-tiba Jae Kyung masuk dan memeluk punggung Jun Pyo. Jan Di yang ingin kembali ke kolam mencari kalungnya melihat mereka.
Boys Before Flowers (Episode 16)
Jun Pyo mengunjungi Ji Hoo yang memberikan kado dari Jan di (boneka kucing merah dengan rambut ikal). Di sekolah, Jae Kyung mengenali Jan Di dan memutuskan untuk menjalin persahabatan dengan gadis itu.
Jae Kyung melihat Jun Pyo dan F3 mendekat. Dia memanggil Jun Pyo dengan sebutan tunanganku dan berkata akan menjinakkan Jun Pyo. Jae Kyung benar2 ingin berteman dengan Jan di, bahkan dia mengajak Jan di dan Ga Eul berjalan2 dan berbelanja. Mengetahui bahwa Jan di cukup mengenal Jun Pyo, Jae Kyung meminta Jan Di menjadi penasihat cintanya tanpa tahu hubungan Jan di dengan Jun Pyo sebelumnya.
Yi Jung dan Woo Bin menggoda Jun Pyo tentang Jae Kyung dan khawatir kalau pertunangan mereka menjadi benar2 serius. Sementara itu Jae Kyung mendadak mengunjungi rumah jan di dan menginap di sana. Jae Kyung tampaknya benar2 mulai menyukai Jun Pyo dan bertanya apakah Jan di menyukai seseorang. Jan di tidak menjawab, tapi dari ekspresinya Jae kyung tahu bahwa memang ada seseorang.
Di sekolah Jun Pyo bertanya mengapa Jan di berhenti berenang dan berjalan mengikutinya. Dari jauh Jae Kyung melihat mereka dan menyusul mereka. Jan di berjalan cepat dan melihat Ji Hoo, dia meminta Ji hoo mengantarnya. Jae Kyung salah paham, dia mengira Ji Hoo adalahpria yang disukai Jan di dan mengajak kencan ganda yang langsung ditolak oleh ketiganya.F2 berusaha menarik perhatian jae Kyung tapi gagal. Mereka berencana mendekatkan Jan di dan Jun Pyo kembali.
Yi Jung pura-pura berkencan dengan Ga Eul yang langsung berhasil membuat Jan di khawatir akan Ga Eul. Dia meminta bantuan Ji hoo, tapi Ji Hoo tidak mengangkat ponselnya.Jan Di meminta bantuan Jun Pyo untuk mengintai Yi Jung dan Ga Eul yang berhasil mulai mendekatkan mereka kembali.
Ji Hoo mendapati Jan di di klinik sedang mengepel lantai untuk mengalihkan kesedihan. Ji hoo memeluk Jan di untuk menenangkannya. Keesokan harinya, Jan di berpapasan dengan F4 yang melewatinya tanpa menghiraukannya. Tiba2 ponsel Jan di berdering dan suara Jan di tampak panik. Ji hoo menoleh dan melihat dengan khawatir.Ternyata ibu Jan di jatuh sakit dan tidak dapat bekerja sebagai cleaning service. Jan di menggantikannya.
Jae Kyung melihat Jun Pyo dan F3 mendekat. Dia memanggil Jun Pyo dengan sebutan tunanganku dan berkata akan menjinakkan Jun Pyo. Jae Kyung benar2 ingin berteman dengan Jan di, bahkan dia mengajak Jan di dan Ga Eul berjalan2 dan berbelanja. Mengetahui bahwa Jan di cukup mengenal Jun Pyo, Jae Kyung meminta Jan Di menjadi penasihat cintanya tanpa tahu hubungan Jan di dengan Jun Pyo sebelumnya.
Yi Jung dan Woo Bin menggoda Jun Pyo tentang Jae Kyung dan khawatir kalau pertunangan mereka menjadi benar2 serius. Sementara itu Jae Kyung mendadak mengunjungi rumah jan di dan menginap di sana. Jae Kyung tampaknya benar2 mulai menyukai Jun Pyo dan bertanya apakah Jan di menyukai seseorang. Jan di tidak menjawab, tapi dari ekspresinya Jae kyung tahu bahwa memang ada seseorang.
Di sekolah Jun Pyo bertanya mengapa Jan di berhenti berenang dan berjalan mengikutinya. Dari jauh Jae Kyung melihat mereka dan menyusul mereka. Jan di berjalan cepat dan melihat Ji Hoo, dia meminta Ji hoo mengantarnya. Jae Kyung salah paham, dia mengira Ji Hoo adalahpria yang disukai Jan di dan mengajak kencan ganda yang langsung ditolak oleh ketiganya.F2 berusaha menarik perhatian jae Kyung tapi gagal. Mereka berencana mendekatkan Jan di dan Jun Pyo kembali.
Yi Jung pura-pura berkencan dengan Ga Eul yang langsung berhasil membuat Jan di khawatir akan Ga Eul. Dia meminta bantuan Ji hoo, tapi Ji Hoo tidak mengangkat ponselnya.Jan Di meminta bantuan Jun Pyo untuk mengintai Yi Jung dan Ga Eul yang berhasil mulai mendekatkan mereka kembali.
Saat di hotel, Presdir Kang memergoki mereka dan langsung murka. Dia ingin memukul Jan di dan berhasil dihalangi Jun Pyo, kemudian justru Jun Pyo yang ditampar dan diseret pulang.Dengan frustasi Jun Pyo mengirim pesan kepada Ji hoo untuk menjemput Jan di, setelah itu dia membanting Ponselnya.
Ji Hoo mendapati Jan di di klinik sedang mengepel lantai untuk mengalihkan kesedihan. Ji hoo memeluk Jan di untuk menenangkannya. Keesokan harinya, Jan di berpapasan dengan F4 yang melewatinya tanpa menghiraukannya. Tiba2 ponsel Jan di berdering dan suara Jan di tampak panik. Ji hoo menoleh dan melihat dengan khawatir.Ternyata ibu Jan di jatuh sakit dan tidak dapat bekerja sebagai cleaning service. Jan di menggantikannya.
Boys Before Flowers (Episode 15)
Jan-di baru sadar saat berada di sebuah kuil, kekuatirannya dilihat oleh Ji-hoo yang langsung mengambil tindakan. Rupanya, pria itu meminjam sebuah gitar dan untuk menggantikan uang (dan dompet) Jan-di yang hilang, Ji-hoo mengamen ditengah kerumunan orang-orang.
Bisa ditebak, penonton langsung memberi aplause meriah sementara Jan-di dari kejauhan cuma bisa menatap dengan kagum. Dalam perjalanan pulang ke rumah Ming, Jan-di yang rusak sepatunya kembali dibuat tertegun oleh aksi Ji-hoo, yang rela membopongnya. Keduanya tidak sadar kalau Jun-pyo yang berada di dalam mobil terus memandangi mereka.
Keesokan harinya, setelah sempat diselingi kejadian memalukan dengan Ji-hoo (Ji hoo masuk ke toilet yang tidak terkunci dan Jan di ada di dalamnya. Tapi Ji hoo meninggalkan pesan di meja makan untuk Jan di yang berisi "memori dihapus.."), Jan-di memutuskan untuk kembali ke Korea. Di bandara, ia sempat berdebat dengan Ji-hoo saat mengajukan tawaran untuk mengganti tiket pesawat kelas satu dengan kelas ekonomi. Namun, ucapan pria itu langsung menuntaskan perdebatan dengan cepat.
Ditengah pertemuan bisnis, Jun-pyo diingatkan oleh asisten kepercayaannya Tuan Jung kalau pesawat Jan-di bakal terbang ke Seoul di sore hari. Saat waktu tersisa dua jam, Jun-pyo berhasil meloloskan diri dan langsung menuju ke bandara. Namun didepan matanya, ia melihat Ji-hoo sedang berlutut memakaikan sepatu ke Jan-di.
Kontan saja adu mulut antara kedua personil F4 itu tidak bisa dihindari, Jun-pyo tidak bisa lagi menahan emosinya saat Ji-hoo mengatakan tidak akan melepas Jan-di untuk kedua kalinya."Aku mundur sebagai teman, aku sudah memberimu kesempatan. Sekarang aku tidak akan mundur lagi." Namun ketika Jan-di mengkonfrontirnya, Jun-pyo tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa terduduk di lantai menyaksikan gadis yang dicintainya pulang bersama Ji-hoo.
Setelah kembali ke Korea, Jan-di kerap tidak fokus dengan pekerjaannya sampai suatu saat ia ditugaskan untuk mengantar makanan ke sebuah klinik. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Jan-di mulai optimis menghadapi hidup tanpa Jun-pyo.
Namun semua ternyata hanya berlangsung sementara. Setelah melihat berita tentang Shinhwa Group di televisi, secara kebetulan ia bertemu dengan Jun-hee. Saat dibawa pulang ke rumah keluarga Goo, pertahanan Jan-di akhirnya runtuh.
Bukan cuma Jun-hee, pasangan Ga-eul dan Yi-jung juga penasaran dengan perubahan sifat Jun-pyo yang begitu drastis. Untuk memastikan kecurigaannya, Yi-jung meminta Ga-eul mengajak Jan-di untuk datang ke pesta ultah Jun-pyo. Siapa sangka, Jan-di ternyata juga mendapat undangan....dari Nyonya Kang.
Sempat merasa kalau ia seharusnya tidak muncul, Jan-di malah 'ditodong' Nyonya Kang untuk tampil memainkan piano sambil bernyanyi untuk Jun-pyo. Untungnya, penampilan gadis itu tidak mengecewakan. Sempat sedikit kecewa karena gagal menjatuhkan mental Jan-di, Nyonya Kang ternyata masih punya satu kejutan lagi.
Rupanya, Nyonya Kang berniat mengumumkan pertunangan Jun-pyo dengan Jae-kyung. Sadar kalau ibunya mulai berulah, Jun-pyo meminta Jan-di mengikutinya. Pemuda itu tidak sadar, yang ditariknya justru bukanlah Jan-di melainkan Jae-kyung.
Kesalahpahaman itu kontan membuat Jan-di makin terpuruk, sementara Jun-pyo baru sadar kalau dirinya telah menarik gadis yang salah saat berada ditengah taman. Tidak terima dengan perlakuan sang pewaris Shinhwa, Jae-kyung langsung melompat ke punggung Jun-pyo sambil mengigit telinga pria itu.
Dalam perjalanan pulang dengan taksi, Jan-di berpura-pura tegar sambil mengatakan ke Ji-hoo kalau dirinya tidak perduli dengan Jun-pyo. Sadar kalau yang dikatakan gadis itu bukanlah kebenaran, Ji-hoo membela Jun-pyo sambil menyebut sahabat baiknya itu pasti tidak tahu apa-apa.
Bisa ditebak, penonton langsung memberi aplause meriah sementara Jan-di dari kejauhan cuma bisa menatap dengan kagum. Dalam perjalanan pulang ke rumah Ming, Jan-di yang rusak sepatunya kembali dibuat tertegun oleh aksi Ji-hoo, yang rela membopongnya. Keduanya tidak sadar kalau Jun-pyo yang berada di dalam mobil terus memandangi mereka.
Keesokan harinya, setelah sempat diselingi kejadian memalukan dengan Ji-hoo (Ji hoo masuk ke toilet yang tidak terkunci dan Jan di ada di dalamnya. Tapi Ji hoo meninggalkan pesan di meja makan untuk Jan di yang berisi "memori dihapus.."), Jan-di memutuskan untuk kembali ke Korea. Di bandara, ia sempat berdebat dengan Ji-hoo saat mengajukan tawaran untuk mengganti tiket pesawat kelas satu dengan kelas ekonomi. Namun, ucapan pria itu langsung menuntaskan perdebatan dengan cepat.
Ditengah pertemuan bisnis, Jun-pyo diingatkan oleh asisten kepercayaannya Tuan Jung kalau pesawat Jan-di bakal terbang ke Seoul di sore hari. Saat waktu tersisa dua jam, Jun-pyo berhasil meloloskan diri dan langsung menuju ke bandara. Namun didepan matanya, ia melihat Ji-hoo sedang berlutut memakaikan sepatu ke Jan-di.
Kontan saja adu mulut antara kedua personil F4 itu tidak bisa dihindari, Jun-pyo tidak bisa lagi menahan emosinya saat Ji-hoo mengatakan tidak akan melepas Jan-di untuk kedua kalinya."Aku mundur sebagai teman, aku sudah memberimu kesempatan. Sekarang aku tidak akan mundur lagi." Namun ketika Jan-di mengkonfrontirnya, Jun-pyo tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa terduduk di lantai menyaksikan gadis yang dicintainya pulang bersama Ji-hoo.
Setelah kembali ke Korea, Jan-di kerap tidak fokus dengan pekerjaannya sampai suatu saat ia ditugaskan untuk mengantar makanan ke sebuah klinik. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Jan-di mulai optimis menghadapi hidup tanpa Jun-pyo.
Namun semua ternyata hanya berlangsung sementara. Setelah melihat berita tentang Shinhwa Group di televisi, secara kebetulan ia bertemu dengan Jun-hee. Saat dibawa pulang ke rumah keluarga Goo, pertahanan Jan-di akhirnya runtuh.
Bukan cuma Jun-hee, pasangan Ga-eul dan Yi-jung juga penasaran dengan perubahan sifat Jun-pyo yang begitu drastis. Untuk memastikan kecurigaannya, Yi-jung meminta Ga-eul mengajak Jan-di untuk datang ke pesta ultah Jun-pyo. Siapa sangka, Jan-di ternyata juga mendapat undangan....dari Nyonya Kang.
Sempat merasa kalau ia seharusnya tidak muncul, Jan-di malah 'ditodong' Nyonya Kang untuk tampil memainkan piano sambil bernyanyi untuk Jun-pyo. Untungnya, penampilan gadis itu tidak mengecewakan. Sempat sedikit kecewa karena gagal menjatuhkan mental Jan-di, Nyonya Kang ternyata masih punya satu kejutan lagi.
Rupanya, Nyonya Kang berniat mengumumkan pertunangan Jun-pyo dengan Jae-kyung. Sadar kalau ibunya mulai berulah, Jun-pyo meminta Jan-di mengikutinya. Pemuda itu tidak sadar, yang ditariknya justru bukanlah Jan-di melainkan Jae-kyung.
Kesalahpahaman itu kontan membuat Jan-di makin terpuruk, sementara Jun-pyo baru sadar kalau dirinya telah menarik gadis yang salah saat berada ditengah taman. Tidak terima dengan perlakuan sang pewaris Shinhwa, Jae-kyung langsung melompat ke punggung Jun-pyo sambil mengigit telinga pria itu.
Dalam perjalanan pulang dengan taksi, Jan-di berpura-pura tegar sambil mengatakan ke Ji-hoo kalau dirinya tidak perduli dengan Jun-pyo. Sadar kalau yang dikatakan gadis itu bukanlah kebenaran, Ji-hoo membela Jun-pyo sambil menyebut sahabat baiknya itu pasti tidak tahu apa-apa.
Boys Before Flowers (Episode 14)
Di kasino hotel Venesia, Jan Di tampak sedih karena Joon Pyo mengabaikannya. Sementara itu Joon Pyo dan ibunya, Madam Kang mengadakan jamuan makan dengan rekan bisnisnya, pimpinan JK Group yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan ShinHwa. Pimpinan JK Group itu mengatakan jika putrinya yang bernama Jae Kyung juga tengah berada di Makau.
Jan di bersedih hati karena Jun Pyo mengacuhkannya ketika berada di Casino Hotel Venetian, F3 menghiburnya dengan mengajak Jan di berkeliling naik gondola. Dari arah yang lain, ada seorang gadis menyanyikan Santa Lucia di atas gondola dengan nada fals. F3 merasa gadis itu sangat memalukan tapi Jan di mengenalinya dan berkata bahwa gadis itu adalah penyelamatnya.
Pada saat yang lain Presdir Kang dan Jun Pyo menyambut kedatangan pengusaha besar dari Amerika (grup JK). F3 mengajak Jan di makan di sebuah restaurant, tapi Ji hoo melihat Jun Pyo dan ibunya bersama dengan tamunya di restaurant itu. Dia segera mengalihkan mereka untuk pindah restaurant.
Jun Pyo mendapat kiriman MMS ternyata foto-foto Jan di bersama F3, Jun Pyo tampak resah. Ji Hoo bertanya apa Jan di menyesal pergi ke Macau, Jan di berdalih paling tidak dia berkesempatan datang ke tempat yang bagus. Tapi paling tidak dia ingin bertemu Jun Pyo sekali dan menanyakan kabarnya. Jan di merasa dia seperti bermimpi sendirian tapi Ji hoo mengatakan dia tidak bermimpi. "Ini bukan mimpi, paling tidak sekarang kau ada di depanku," kata Ji hoo. Merasa terlalu terbuka, Ji hoo pamit tidur. Kemudian Jan di menulis karakter "J" di kaca, tapi kemudian menghapusnya. Tidak tahu apakah yang dimaksud adalah Jun Pyo atau Ji Hoo ..
Mr. Jung berusaha meyakinkan Joon Pyo supaya mau menemui F3, tapi dia menolaknya dan mengatakan dirinya tidak punya waktu untuk bermain-main dengan temannya. Namun Mr. Jung tetap berusaha mengaturkan pertemuan dengan So Yi Jeong di ruang basket.
Melihat F3 menantinya, Joon Pyo langsung berkata dengan enggan, “Senang bertemu dengan kalian.” Ji Hoo langsung menyahut, “Apakah benar? Sepertinya kamu tidak terlalu senang.” Yi Jeong berharap Joon Pyo gembira mendengar kabar jika Jan Di datang bersama mereka. Namun reaksi yang didapat berbeda. “Kenapa aku harus bertemu dengannya? Gadis seperti dia tidak punya arti apa-apa lagi untukku.” kata Joon Pyo dengan nada dingin. F3 terkejut mendengarnya. Yi Jeong hendak emosi, tapi ditahan oleh Song Woo Bin. Tapi karena tak tahan dengan perkataan jun pyo.
Yi Jung murka dan memukul Jun Pyo. Woo Bin bertanya apa yang mengubah Jun Pyo, dan dia menjawab 700 ribu karyawan ShinHwa. Tanggungjawab dan beban itulah yang mengubahku dan dia berjalan pergi.
Jan Di yang menunggu kedatangan F3 untuk mendengar hasil pertemuan mereka dengan Joon Pyo mencium gelagat tidak enak. Dari ekspresi mereka Jan di tahu bahwa Jun Pyo tidak akan menemuinya. F3 menghibur Jan di dengan bermain petak umpet. Ji hoo menarik Jan di ke satu sudut agar tidak terlihat oleh Woo Bin, tapi ketika melihat Jun Pyo di sebuah iklan, Jan di mulai menangis dan Ji Hoo menenangkannya. Ji Hoo menemui Jun Pyo dan meminta bantuannya agar bertemu dengan Jan di. Jun Pyo heran mengapa Ji Hoo meminta sebagai bantuan ? Kata Ji hoo "Paling tidak itu yang dapat aku lakukan untuknya."
Untuk menghibur Jan Di, Woo Bin kemudian menyarankan bermain kejar sembunyi dengan mengenakan topeng. Saat mencoba bersembunyi bersama Ji Hoo, Jan Di tidak sengaja melihat Joon Pyo di sebuah layar raksasa. Ji Hoo kemudian menghiburnya. Malamnya, Ji Hoo bertanya kepada Joon Pyo mengapa dia berubah sikap kepada Jan Di. “Karena hanya ini yang bisa kulakukan padanya saat ini,” jawab Joon Pyo.
Menjelang Subuh, Ji Hoo mengajak Jan di jalan2 dan mempertemukannya dengan ...Jun Pyo. Jan di terluka dengan sikap Jun Pyo yang dingin. Kata Jan di,"Mengapa kau seperti ini, bagimu aku ini.. " Jun Pyo menjawab,"Noda yang ingin kuhilangkan." Jun Pyo berjalan meninggalkan Jan di, dia benar2 memutuskan hubungannya dengan Jan di. Jan di yang terluka dihibur oleh gondolier yang membawanya berkeliling dengan gondola (diiringi lagu “Con te partiro”).
Jun Pyo menghambur masuk ke ruangan ibunya dan murka. Jun Pyo meminta ibunya untuk tidak mengganggu Jan di lagi atau dia akan menghancurkan semuanya. Joon Pyo terlibat adu mulut dengan ibunya. “Apakah ibu sudah puas sekarang? Sekarang semuanya sudah berjalan sesuai yang ibu inginkan, apakah ibu puas?” tanya Joon Pyo menahan air mata. Namun, Mama Kang tetap menyudutkan Joon Pyo dengan tetap menceritakan segala usaha ayahnya membangun ShinHwa hingga menjadi perusahaan besar.
Di Seoul, adik Jan di sakit dan orang tuanya membawanya ke dokter yang ternyata adalah kakek yang sering datang ke restaurant tempat Jan di bekerja (Kakek Ji Hoo).
Sementara itu,Jan di yang bersedih dihibur oleh Ji hoo. Saat Jan di melihat2 sepatu, secara kebetulan Jun Pyo melihatnya, dia memandang Jan di sekilas dan kemudian berlalu. Jae kyung melihat sepatu yang sama dan tertarik, ketika dia akan mengambil sepatu itu, Jun Pyo juga mengambilnya. Mereka berebut sepatu dengan menggelikan. Tapi Jun Pyo akhirnya menang.
Presdir Kang lega karena Jun Pyo dan Jan di akhirnya dapat berpikir realistis. Jun Pyo pura2 bekerja, padahal dia melihat foto2 dan rekaman yang dibuat Jandi. Ketika Ji Hoo dan Jan di akan check out, ada yang mengenali Ji Hoo. Ternyata Ming teman Ji hoo. Ming membujuk mereka untuk tinggal di rumahnya.
Esok harinya, Jan Di dan Ji Hoo yang hendak kembali ke Korea bertemu dengan seorang teman lama. Dia adalah teman Ji Hoo, bernama Ming. Mereka berdua terpaksa menginap satu malam lagi di Makau, tepatnya di rumah mewah milik Ming. Ming mengingatkan Ji Hoo bila dia telah jatuh cinta pada Jan Di, seperti dulu Ji Hoo jatuh cinta kepada Min Seo Hyun.
Joon Pyo yang berusaha mengejar Jan Di kembali mencoba menelepon ruangan hotel Jan Di. Namun dia menemukan kamar hotel sudah kosong. Dia berpikir mereka telah pulang ke Korea, tapi Mr. Jung memberi informasi jika mereka masih di Makau.Sementara itu Ji Hoo dan Jan Di berkeliling menikmati kota Macau yang sangat indah.
Jan di bersedih hati karena Jun Pyo mengacuhkannya ketika berada di Casino Hotel Venetian, F3 menghiburnya dengan mengajak Jan di berkeliling naik gondola. Dari arah yang lain, ada seorang gadis menyanyikan Santa Lucia di atas gondola dengan nada fals. F3 merasa gadis itu sangat memalukan tapi Jan di mengenalinya dan berkata bahwa gadis itu adalah penyelamatnya.
Pada saat yang lain Presdir Kang dan Jun Pyo menyambut kedatangan pengusaha besar dari Amerika (grup JK). F3 mengajak Jan di makan di sebuah restaurant, tapi Ji hoo melihat Jun Pyo dan ibunya bersama dengan tamunya di restaurant itu. Dia segera mengalihkan mereka untuk pindah restaurant.
Jun Pyo mendapat kiriman MMS ternyata foto-foto Jan di bersama F3, Jun Pyo tampak resah. Ji Hoo bertanya apa Jan di menyesal pergi ke Macau, Jan di berdalih paling tidak dia berkesempatan datang ke tempat yang bagus. Tapi paling tidak dia ingin bertemu Jun Pyo sekali dan menanyakan kabarnya. Jan di merasa dia seperti bermimpi sendirian tapi Ji hoo mengatakan dia tidak bermimpi. "Ini bukan mimpi, paling tidak sekarang kau ada di depanku," kata Ji hoo. Merasa terlalu terbuka, Ji hoo pamit tidur. Kemudian Jan di menulis karakter "J" di kaca, tapi kemudian menghapusnya. Tidak tahu apakah yang dimaksud adalah Jun Pyo atau Ji Hoo ..
Mr. Jung berusaha meyakinkan Joon Pyo supaya mau menemui F3, tapi dia menolaknya dan mengatakan dirinya tidak punya waktu untuk bermain-main dengan temannya. Namun Mr. Jung tetap berusaha mengaturkan pertemuan dengan So Yi Jeong di ruang basket.
Melihat F3 menantinya, Joon Pyo langsung berkata dengan enggan, “Senang bertemu dengan kalian.” Ji Hoo langsung menyahut, “Apakah benar? Sepertinya kamu tidak terlalu senang.” Yi Jeong berharap Joon Pyo gembira mendengar kabar jika Jan Di datang bersama mereka. Namun reaksi yang didapat berbeda. “Kenapa aku harus bertemu dengannya? Gadis seperti dia tidak punya arti apa-apa lagi untukku.” kata Joon Pyo dengan nada dingin. F3 terkejut mendengarnya. Yi Jeong hendak emosi, tapi ditahan oleh Song Woo Bin. Tapi karena tak tahan dengan perkataan jun pyo.
Yi Jung murka dan memukul Jun Pyo. Woo Bin bertanya apa yang mengubah Jun Pyo, dan dia menjawab 700 ribu karyawan ShinHwa. Tanggungjawab dan beban itulah yang mengubahku dan dia berjalan pergi.
Jan Di yang menunggu kedatangan F3 untuk mendengar hasil pertemuan mereka dengan Joon Pyo mencium gelagat tidak enak. Dari ekspresi mereka Jan di tahu bahwa Jun Pyo tidak akan menemuinya. F3 menghibur Jan di dengan bermain petak umpet. Ji hoo menarik Jan di ke satu sudut agar tidak terlihat oleh Woo Bin, tapi ketika melihat Jun Pyo di sebuah iklan, Jan di mulai menangis dan Ji Hoo menenangkannya. Ji Hoo menemui Jun Pyo dan meminta bantuannya agar bertemu dengan Jan di. Jun Pyo heran mengapa Ji Hoo meminta sebagai bantuan ? Kata Ji hoo "Paling tidak itu yang dapat aku lakukan untuknya."
Untuk menghibur Jan Di, Woo Bin kemudian menyarankan bermain kejar sembunyi dengan mengenakan topeng. Saat mencoba bersembunyi bersama Ji Hoo, Jan Di tidak sengaja melihat Joon Pyo di sebuah layar raksasa. Ji Hoo kemudian menghiburnya. Malamnya, Ji Hoo bertanya kepada Joon Pyo mengapa dia berubah sikap kepada Jan Di. “Karena hanya ini yang bisa kulakukan padanya saat ini,” jawab Joon Pyo.
Menjelang Subuh, Ji Hoo mengajak Jan di jalan2 dan mempertemukannya dengan ...Jun Pyo. Jan di terluka dengan sikap Jun Pyo yang dingin. Kata Jan di,"Mengapa kau seperti ini, bagimu aku ini.. " Jun Pyo menjawab,"Noda yang ingin kuhilangkan." Jun Pyo berjalan meninggalkan Jan di, dia benar2 memutuskan hubungannya dengan Jan di. Jan di yang terluka dihibur oleh gondolier yang membawanya berkeliling dengan gondola (diiringi lagu “Con te partiro”).
Jun Pyo menghambur masuk ke ruangan ibunya dan murka. Jun Pyo meminta ibunya untuk tidak mengganggu Jan di lagi atau dia akan menghancurkan semuanya. Joon Pyo terlibat adu mulut dengan ibunya. “Apakah ibu sudah puas sekarang? Sekarang semuanya sudah berjalan sesuai yang ibu inginkan, apakah ibu puas?” tanya Joon Pyo menahan air mata. Namun, Mama Kang tetap menyudutkan Joon Pyo dengan tetap menceritakan segala usaha ayahnya membangun ShinHwa hingga menjadi perusahaan besar.
Di Seoul, adik Jan di sakit dan orang tuanya membawanya ke dokter yang ternyata adalah kakek yang sering datang ke restaurant tempat Jan di bekerja (Kakek Ji Hoo).
Sementara itu,Jan di yang bersedih dihibur oleh Ji hoo. Saat Jan di melihat2 sepatu, secara kebetulan Jun Pyo melihatnya, dia memandang Jan di sekilas dan kemudian berlalu. Jae kyung melihat sepatu yang sama dan tertarik, ketika dia akan mengambil sepatu itu, Jun Pyo juga mengambilnya. Mereka berebut sepatu dengan menggelikan. Tapi Jun Pyo akhirnya menang.
Suatu hari Joon Pyo dan Jae Kyung bertemu di sebuah toko, mereka berdua rebutan sepatu yang sama, tapi pada akhirnya Joon pyo berhasil membelinya
Presdir Kang lega karena Jun Pyo dan Jan di akhirnya dapat berpikir realistis. Jun Pyo pura2 bekerja, padahal dia melihat foto2 dan rekaman yang dibuat Jandi. Ketika Ji Hoo dan Jan di akan check out, ada yang mengenali Ji Hoo. Ternyata Ming teman Ji hoo. Ming membujuk mereka untuk tinggal di rumahnya.
Esok harinya, Jan Di dan Ji Hoo yang hendak kembali ke Korea bertemu dengan seorang teman lama. Dia adalah teman Ji Hoo, bernama Ming. Mereka berdua terpaksa menginap satu malam lagi di Makau, tepatnya di rumah mewah milik Ming. Ming mengingatkan Ji Hoo bila dia telah jatuh cinta pada Jan Di, seperti dulu Ji Hoo jatuh cinta kepada Min Seo Hyun.
Joon Pyo yang berusaha mengejar Jan Di kembali mencoba menelepon ruangan hotel Jan Di. Namun dia menemukan kamar hotel sudah kosong. Dia berpikir mereka telah pulang ke Korea, tapi Mr. Jung memberi informasi jika mereka masih di Makau.Sementara itu Ji Hoo dan Jan Di berkeliling menikmati kota Macau yang sangat indah.
Boys Before Flowers (Episode 13)
Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Jan-di telah memasuki tahun terakhir sekolah sementara tiga rekannya di F4 tengah menikmati hari-hari mereka di universitas. Praktis, hubungannya dengan Jun-pyo terputus sejak pria itu terbang ke Makau.
Meski berusaha untuk mengenyahkan pikiran buruk, ekspresi Jan-di langsung berubah sendu setiap kali mendengar nama Jun-pyo disebut. Untungnya dibalik kesedihan, kehidupan keluarga Jan-di yang sempat morat-marit mulai membaik setelah ayahnya diterima kerja di perusahaan baru.
Bertemu Ji-hoo di kolam renang, Jan-di dipaksa untuk memeriksakan bahunya yang cedera ke rumah sakit. Sempat melihat Ji-hoo bersama seorang pria tua yang kerap datang ke restoran tempatnya bekerja, Jan-di diberitahu bahwa meski cederanya bakal sembuh, namun ia sudah tidak bisa lagi mengejar karir di dunia renang.Berita tersebut kontan membuat Jan-di tambah terpukul. Di pinggir kolam, ia menumpahkan isi hatinya pada Ji-hoo sambil berderai air mata. Dengan lembut, pria itu berusaha menghibur Jan-di. Meski berat, Jan-di akhirnya mulai mengemasi perlengkapan renangnya termasuk kacamata pemberian Jun-pyo.
Tidak sengaja melihat sebuah serial televisi, Jan-di memutuskan untuk mengejar Jun-pyo hingga ke Makau. Sempat berusaha meminta supaya gajinya dibayar dimuka untuk tiket pesawat namun gagal, Jan-di berusaha untuk mendapat nominal yang diinginkan dengan menjual bubur.
Beruntung bagi Jan-di, tempat jualannya yang semula sepi langsung berubah ramai berkat kemunculan F4 minus Jun-pyo. Setelah berhasil mendapat uang tiket pesawat, Jan-di diminta untuk melakukan renang terakhirnya sambil disaksikan tiga rekan-rekannya di F4 dan Ga-eul sebelum kemudian berangkat ke Makau.
Begitu tiba di Makau, Jan-di langsung menuju hotel dimana Jun-pyo menginap. Sayang, usahanya untuk menemui pria itu (dengan berbagai gerak tangan yang kocak dan bahasa Inggris campur Korea yang terpatah-patah) dihalang-halangi oleh petugas keamanan.
Sambil memikirkan langkah berikutnya, Jan-di memutuskan untuk melihat-lihat keramaian. Ia nyaris saja tidak menyangka kalau seorang pencopet mengincar dompetnya, namun ia diselamatkan oleh seorang gadis cantik bernama Ha Jae-kyung.
Sempat menghabiskan waktu bersama, keduanya akhirnya berpisah. Melihat kesempatan yang ada, Jan-di berhasil menyelinap masuk ke dalam hotel dengan berpura-pura menjadi bagian dari rombongan turis. Terus menjelajahi satu-persatu ruangan yang ada, gadis itu akhirnya tiba di bar hotel.
Didalam ruangan mewah itulah Jan-di akhirnya bertatapan muka dengan Jun-pyo, namun kebahagiaannya tidak berlangsung lama. Tidak cuma melihat Jun-pyo yang begitu bahagia saat bersanding bersama wanita lain, namun ekspresi wajah pria itu berubah dingin saat tatapan keduanya bertemu.
Kebingungan karena reaksi Jun-pyo diluar harapannya, Jan-di memutuskan untuk mengikuti seorang bocah yang menawarkan penginapan murah. Siapa sangka, gadis itu malah digiring ke tempat sepi dimana sekelompok berandal telah menanti. Dalam keadaan terdesak, mendadak muncul Ji-hoo, Yi-jung, dan Woo-bin sebagai penyelamat (rada aneh juga kok mereka bisa tahu ya..Jan di ada di gang itu..)
Setelah membereskan para berandalan, yang ekstra ketakutan melihat sosok Woo-bin, Jan-di dan rekan-rekan F4nya memutuskan untuk menginap di hotel sambil menghubungi Jun-pyo. Penolakan yang dilakukan sang pemimpin membuat ketiga rekannya mulai yakin ada sesuatu yang salah.
Ketika ditanya soal Jun-pyo, Jan-di berusaha mengelak namun ucapannya semakin menguatkan kecurigaan Ji-hoo. Disaat ketiga personil F4 dan Jan-di menikmati keindahakn malam di Makau, Jun-pyo sibuk menyelesaikan urusan bisnisnya bak seorang pengusaha ulung.
Meski berusaha untuk mengenyahkan pikiran buruk, ekspresi Jan-di langsung berubah sendu setiap kali mendengar nama Jun-pyo disebut. Untungnya dibalik kesedihan, kehidupan keluarga Jan-di yang sempat morat-marit mulai membaik setelah ayahnya diterima kerja di perusahaan baru.
Bertemu Ji-hoo di kolam renang, Jan-di dipaksa untuk memeriksakan bahunya yang cedera ke rumah sakit. Sempat melihat Ji-hoo bersama seorang pria tua yang kerap datang ke restoran tempatnya bekerja, Jan-di diberitahu bahwa meski cederanya bakal sembuh, namun ia sudah tidak bisa lagi mengejar karir di dunia renang.Berita tersebut kontan membuat Jan-di tambah terpukul. Di pinggir kolam, ia menumpahkan isi hatinya pada Ji-hoo sambil berderai air mata. Dengan lembut, pria itu berusaha menghibur Jan-di. Meski berat, Jan-di akhirnya mulai mengemasi perlengkapan renangnya termasuk kacamata pemberian Jun-pyo.
Tidak sengaja melihat sebuah serial televisi, Jan-di memutuskan untuk mengejar Jun-pyo hingga ke Makau. Sempat berusaha meminta supaya gajinya dibayar dimuka untuk tiket pesawat namun gagal, Jan-di berusaha untuk mendapat nominal yang diinginkan dengan menjual bubur.
Beruntung bagi Jan-di, tempat jualannya yang semula sepi langsung berubah ramai berkat kemunculan F4 minus Jun-pyo. Setelah berhasil mendapat uang tiket pesawat, Jan-di diminta untuk melakukan renang terakhirnya sambil disaksikan tiga rekan-rekannya di F4 dan Ga-eul sebelum kemudian berangkat ke Makau.
Begitu tiba di Makau, Jan-di langsung menuju hotel dimana Jun-pyo menginap. Sayang, usahanya untuk menemui pria itu (dengan berbagai gerak tangan yang kocak dan bahasa Inggris campur Korea yang terpatah-patah) dihalang-halangi oleh petugas keamanan.
Kocaknya Usaha Geum Jan Di dengan Berbagai Gerak Tangan dan Bahasa Inggris campur Korea yang Terpatah-patah Untuk Bertemu Gu Jun Pyo yang Dihalang-halangi Petugas Keamanan
Sambil memikirkan langkah berikutnya, Jan-di memutuskan untuk melihat-lihat keramaian. Ia nyaris saja tidak menyangka kalau seorang pencopet mengincar dompetnya, namun ia diselamatkan oleh seorang gadis cantik bernama Ha Jae-kyung.
Sempat menghabiskan waktu bersama, keduanya akhirnya berpisah. Melihat kesempatan yang ada, Jan-di berhasil menyelinap masuk ke dalam hotel dengan berpura-pura menjadi bagian dari rombongan turis. Terus menjelajahi satu-persatu ruangan yang ada, gadis itu akhirnya tiba di bar hotel.
Didalam ruangan mewah itulah Jan-di akhirnya bertatapan muka dengan Jun-pyo, namun kebahagiaannya tidak berlangsung lama. Tidak cuma melihat Jun-pyo yang begitu bahagia saat bersanding bersama wanita lain, namun ekspresi wajah pria itu berubah dingin saat tatapan keduanya bertemu.
Kebingungan karena reaksi Jun-pyo diluar harapannya, Jan-di memutuskan untuk mengikuti seorang bocah yang menawarkan penginapan murah. Siapa sangka, gadis itu malah digiring ke tempat sepi dimana sekelompok berandal telah menanti. Dalam keadaan terdesak, mendadak muncul Ji-hoo, Yi-jung, dan Woo-bin sebagai penyelamat (rada aneh juga kok mereka bisa tahu ya..Jan di ada di gang itu..)
Setelah membereskan para berandalan, yang ekstra ketakutan melihat sosok Woo-bin, Jan-di dan rekan-rekan F4nya memutuskan untuk menginap di hotel sambil menghubungi Jun-pyo. Penolakan yang dilakukan sang pemimpin membuat ketiga rekannya mulai yakin ada sesuatu yang salah.
Ketika ditanya soal Jun-pyo, Jan-di berusaha mengelak namun ucapannya semakin menguatkan kecurigaan Ji-hoo. Disaat ketiga personil F4 dan Jan-di menikmati keindahakn malam di Makau, Jun-pyo sibuk menyelesaikan urusan bisnisnya bak seorang pengusaha ulung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar